Perusahaan Happy Khan yang memproduksi krecek rambak kulit sapi saat ini mengalami penurunan omzet sebesar 40%. Hal ini membuat perusahaan ingin merambah ritel online  untuk menjangkau konsumen lebih luas, terutama konsumen muslim. Untuk itu perusahaan perlu jaminan mutu kehalalan agar bisa bersaing dengan produk sejenisnya. Selain itu, keamanan pangan juga penting, dimana ini menjadi standar pemilihan produk makanan ditengah kondisi pandemi. Penelitian ini akan menerapkan metode Halal Control Point (HCP) dengan pendekatan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang disebut dengan istilah Halal and Hazard Analysis and Critical Control Point (HHACCP) pada perusahaan Happy Khan dengan tujuan merancang sistem penjaminan mutu dan melakukan perbaikan terintegrasi antara kehalalan dan keamanan produk pada proses produksi untuk memenuhi syarat sertifikasi halal dan standar untuk masuk dan bersaing di ritel online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengolahan krecek rambak kulit sapi Happy Khan terdapat 2 dari 8 bahan termasuk dalam titik kritis diantaranya yaitu kulit sapi (HCCP & CCP), dan peyedap rasa (HCCP). Sedangkan untuk proses yang termasuk dalam titik kritis terdapat 3 dari 10 proses diantaranya yaitu proses penerimaan bahan baku (HCCP & CCP), pencucian (CCP) dan perendaman dalam bumbu (CCP). Upaya perbaikan untuk menangani HCCP dan CCP yakni dengan menyusun prosedur pemantauan dan tindakan koreksi. Setelah diterapkan prosedur pemantauan dan tindakan koreksi, penilaian untuk pemenuhan prosedur aktivitas kritis yang merupakan salah satu persyaratan sertifikasi halal mengalami peningkatan persentase kesesuaian sebesar 37,5%. Dimana, persentase semula 50% pada kondisi sebelum perbaikan dan menjadi 87,5% setelah perbaikan.