Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar pada Tema Menuju Masyarakat Sejahtera siswa kelas VI SD Negeri 1 Kemujan pada era Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model analisis data menurut Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VI di SD Negeri 1 Kemujan pada era Covid-19 telah dilaksanakan dengan kategori baik : (a) perencanaan pembelajaran blended learning meliputi pembuatan jadwal pembelajaran, menyusun RPP blended learning, pemilihan jenis model pembelajaran blended learning, menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan online, dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 saat pembelajaran tatap muka; (b) pelaksanaan pembelajaran blended learning dilaksanakan secara tatap muka dan online dengan kegiatan yang meliputi seeking of information, acquisition of information, dan synthesizing of knowledge; (c) evaluasi pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar sudah baik yaitu siswa memiliki inisiatif belajar mandiri untuk mengetahui lebih jauh materi yang disampaikan oleh guru, memiliki sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, memiliki sikap disiplin dalam menaati peraturan yang ada di sekolah, memiliki sikap percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, dan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan dalam meraih hasil belajar yang baik; (2) kendala dalam implementasi model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar meliputi: a) terbatasnya perangkat pembelajaran siswa yang tidak dapat mendukung pembelajaran online; b) terbatasnya kuota dan jaringan internet c) keterbatasan orang tua dalam mendampingi anak saat belajar dari rumah; (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala meliputi: (a)  penggunaan media pembelajaran online yang mudah dan disesuaikan dengan perangkat pembelajaran siswa; (b) pengumpulan tugas yang dapat dikumpulkan secara langsung di sekolah; (c) bekerja sama dengan orang tua untuk mendampingi dan mengawasi anak saat belajar di rumah.
Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar pada siswa kelas VI di SD Negeri 1 Kemujan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan pembelajaran blended learning yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, sarana dan prasarana, serta kondisi yang masih dalam masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan pembelajaran blended learning dilakukan dengan pembelajaran tatap muka dan online. Pembelajaran tatap muka digunakan untuk pematangan materi dan diskusi sedangkan pembelajaran online digunakan untuk memberikan tugas dan materi yang dapat siswa pelajari secara mandiri di rumah. Pada evaluasi  pembelajaran blended learning telah memberikan kesempatan siswa untuk meningkatkan kemandirian belajar yang baik seperti belajar mandiri untuk mengetahui lebih jauh materi yang disampaikan oleh guru, memiliki sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, memiliki sikap disiplin dalam menaati peraturan yang ada di sekolah, memiliki sikap percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, dan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan dalam meraih hasil belajar yang baik. Guru telah melakukan upaya dalam menangani kendala implementasi model blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar pada era Covid-19.

Kata kunci : implementasi, blended learning, kemandirian belajar, Covid-19