Ketimpangan pembangunan sudah menjadi masalah yang berarti sejak dahulu dan telah menjadi perhatian pemerintah hingga sekarang. Setiap pembangunan yang berjalan oleh suatu daerah akan selalu diikuti dengan persoalan ketimpangan pembangunan. Ketimpangan yang tidak ditangani dengan serius dapat memberikan dampak pada bertambahnya permasalahan mengenai kependudukan, politik, sosial, ekonomi, dan lingkungan serta memberikan kerugian pada pembangunan yang ingin dicapai oleh wilayah lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran tingkat ketimpangan pembangunan serta gambaran ketimpangan wilayah menurut posisi perekonomian antar kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2010-2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan alat analisis berupa Indeks Williamson, Indeks Entropi Theil, dan Tipologi Klassen.
Hasil analisis dari pengukuran Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil adalah ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau
selama tahun pengamatan mengalami penurunan. Akan tetapi, nilai indeks yang diperoleh masih tergolong tinggi. Daerah dengan tingkat ketimpangan tinggi terjadi di Kabupaten Anambas dan Kabupaten Natuna. Sedangkan daerah dengan tingkat ketimpangan paling rendah yaitu Kota Batam. Analisis Tipologi Klassen untuk kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan terjadinya perubahan klasifikasi daerah dari tahun 2010-2019. Perubahan klasifikasi daerah tersebut dapat disebabkan karena perkembangan pertumbuhan ekonomi, perbedaan perolehan pendapatan per kapita, sektor utama sebagai penggerak ekonomi mengalami penurunan, tingkat ketimpangan, dan kepadatan penduduk. Dapat diketahui pula, Kabupaten Anambas dan Natuna sebagai daerah yang memiliki tingkat ketimpangan tinggi berada di kuadran II. Sedangkan kabupaten/kota lainnya yang memiliki tingkat
ketimpangan lebih rendah berada di kuadran III dan IV.

Kata kunci:     Ketimpangan Pembangunan, Indeks Williamson, Indeks Entropi Theil, dan Tipologi Klassen