Pergerakan lalu lintas di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, hal ini menyebabkan repetisi beban kendaraan dan beban erosi semakin besar. Hal inilah yang dapat menyebabkan adanya kerusakan pada konstruksi jalan raya. Selain itu, faktor suhu, kelembaban, kekuatan tanah dasar dan massa beban yang diterima juga ikut memengaruhi kuat perkerasan, terutama perkerasan kaku. Pada ruas jalan Surakarta - Geyer diketahui memiliki arus jalan yang cukup padat, sehingga beban lalu lintas ini mengakibatkan beberapa kerusakan dan membuat umur perkerasan jalan menjadi turun. Maka dari itu, peneliti mengambil salah satu segmen yaitu STA 16+000 – 16+966 untuk dilakukan beberapa analisis untuk mengetahui kondisi kelelahan yang diakibatkan oleh repetisi beban terhadap perkerasan jalan yang ditinjau dan mengetahui bagaimana pengaruh beban repetisi dan beban erosi yang terjadi pada ruas Jalan Surakarta – Gemolong – Geyer sehingga bisa memprediksi sisa umur layannya. Beberapa metode digunakan untuk mendukung penelitian ini, diantaranya yaitu metode PdT-14-2003, ASHTOO 1993, rumus Roesler 1998, Manual Desain Perkerasan Jalan 2017, dan menggunakan bantuan program aplikasi EverFe. Dari bantuan lima metode ini maka dihasilkan nilai sisa umur perkerasan jalan saat ini, analisa fatik dan erosi, tegangan yang diterima oleh perkerasan, serta jumlah nilai repetisi kendaraan hingga mengalami kelelahan atau kondisi fatik (Nf). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi jalan Surakarta – Geyer STA 16+000 – 16+966 aman terhadap erosi dan fatik karena persen kerusakan kurang dari 100%. Kondisi umur layan jalan yang direncanakan berakhir tahun 2040 apabila dianalisis dengan kondisi aktual saat ini berakhir pada tahun 2037, sedangkan dari analisis metode EverFe dan Roesler menunjukkan repetisi yang terjadi akibat tegangan melebihi repetisi ijin, sehingga dikatakan aman terhadap kondisi fatik.