Latar Belakang: Faktor penyebab stunting bisa berasal dari faktor ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Budaya setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat berpengaruh positif maupun negatif pada kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi budaya Suku Bali Aga yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita umur 25-59 bulan.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Populasi penelitian ini adalah balita umur 25-59 bulan dari suku Bali Aga, di wilayah Puskesmas Banjar I, Kabupaten Buleleng. Jumlah sampel 88 orang didapat dengan cara total sampling. Sebagai kasus adalah balita stunting umur 25-59 bulan. Variabel meliputi pemberian MP-ASI dini, pantangan makanan ibu hamil, dan pantangan makanan ibu menyusui. Data dideskripsikan dari analisis univariat. Hipotesis diuji dengan chi-square, odds ratio, dan analisis regresi logistik.
Hasil: Hasil uji analisis bivariat chi-square dan odds ratio didapat bahwa pemberian MP-ASI dini (p=0,000; OR=13,222), pantangan makanan ibu hamil (p=0,000; OR=20,067), dan pantangan makanan ibu menyusui (p=0,000: OR=7,800) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 25-59 bulan.
Simpulan: Pantangan makanan ibu hamil merupakan budaya Suku Bali Aga yang memiliki hubungan paling kuat dengan kejadian stunting balita umur 25-59 bulan.