UKM Gethuk Take merupakan usaha yang menyediakan oleh-oleh khas Tawangmangu, terutama olahan singkong pilihan, diproses menjadi makanan yang lezat, kaya akan rasa, dan bergizi. Produk unggulannya adalah gethuk frozen. Terbentuknya usaha ini berawal dari melirik potensi komoditas singkong yang pada saat itu melimpah ruah, namun dalam pemanfaatan belum optimal. Oleh karena itu, pemilik mencoba membuat terobosan baru dengan membuat inovasi getuk agar dapat dinikmati oleh semua kalangan usia. Agar dapat berkembang, setiap usaha perlu dilakukan analisis usaha dan strategi pengembangan usaha yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan mengatur manajemen usahanya dengan lebih baik, sehingga mendapatkan keuntungan yang memuaskan. Maka, analisis usaha dan strategi pengembangan usaha kecil menengah (UKM) Gethuk Take, Tawangmangu, Karanganyar perlu untuk dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, dan efisiensi usaha, mengetahui kondisi faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal (peluang, ancaman), menyusun alternatif strategi pengembangan, dan menentukan prioritas strategi yang sesuai untuk mengembangkan UKM Gethuk Take. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi adalah purposive. Metode penentuan responden adalah purposive menggunakan key informan. Metode analisis yang digunakan adalah (1) analisis biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi usaha (2) Matriks IFE dan EFE (3) Matriks IE dan SWOT (4) Matriks QSP.
Hasil penelitian menunjukan biaya total yang dikeluarkan UKM Gethuk Take Bulan Desember Tahun 2020 adalah Rp140.428.402,78 dengan biaya tetap Rp4.127.902,78 dan biaya variabel Rp136.300.500. Penerimaan Rp176.622.000. Keuntungan Rp36.193.597,22. Efisiensi usaha adalah 1,26 artinya UKM Gethuk Take sudah efisien dalam menjalankan usahanya. Faktor internal utama yang mempengaruhi kondisi usaha adalah permodalan dilakukan secara mandiri (kekuatan) dan pengelolaan manajemen pemasaran yang kurang maksimal (kelemahan). Faktor eksternal utama yang mempengaruhi kondisi usaha adalah dekat dengan tempat wisata (peluang) dan wabah Covid-19 membuat daya beli masyarakat menurun dan kegiatan pariwisata dibatasi (ancaman). Terdapat 14 alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT. Prioritas strategi untuk pengembangan UKM Gethuk Take adalah memaksimalkan penggunaan semua digital marketing dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.