Tujuan peneltian ini untuk menganalisis kecurangan pelaporan keuangan PT. Hanson International pada tahun 2016. Penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dianalisis menggunakan pentagon teori terdiri dari tekanan, peluang, rasionalisasi, kompetensi, arogansi.  Berdasarkan hasil penelitian, bahwa perusahaan melakukan pelanggar pernyataan standar akuntansi keuangan 44 mengenai kegiatan pembangunan real estate dengan mengakui pendapatan secara akrual penuh. Penulis juga menemukan faktor-faktor kecurangan dengan pentagon teori. Faktor dari tekanan pada tahun 2015 Return on Asset turun membuat target tahun selanjutnya harus lebih baik. Faktor dari peluang terjadi ketika pemilihan Kantor Akuntan Publik yang dapat bekerjasama dengan perusahaan. Faktor dari rasionalisasi yang dilakukan Direktur Utama Benny Tjokrosaputro dengan melegitimasi bahwa tidak melampirkan PPJB tindakan yang benar. Faktor dari kemampuan Direktur Utama dalam menyakinkan untuk bekerjasama dalam kecurangan dan Direktur tersebut memiliki rasa percaya diri yang tinggi pada kecurangannya akan tidak terdeteksi. Faktor arogansi Direktur Utama tercermin ketika tidak melampirkan laporan PPJB merasa aturan tidak berlaku padanya dan dilakukan dengan sadar.