Tujuan dari dibentuknya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2009 yaitu negara inggin hadir dalam menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem. Perubahan iklim  menjadi isu global  yang semakin masif  dan kompleks dan  memerlukan  perhatian khusus  karena permasalahan  tersebut tidak dapat  diselesaikan oleh  satu negara. Isu perubahan iklim telah menunjukkan bahwa orang-orang di seluruh dunia atau masyarakat dunia, termasuk dalam kelompok risiko atau risk society

Penelitian ini memiliki tujuan untuk 1) Mengkontruksi persepsi mahasiswa terhadap perubahan iklim sebagai isu kewarganegaraan global dan 2) Mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa terhadap perubahan iklim sebagai isu kewarganegaraan global.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yang selanjutnya disajikan hasil berupa uraian atau deskripsi bukan berupa angka. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, studi dokumentasi. Uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi dengan sumber data dan teknik triangulasi dengan metode. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Mahasiwa mempersepsikan perubahan iklim terkait dengan isu kewarganegaraan global. Mahasiwa mempersepsikan perubahan iklim terkait dengan isu kewarganegaraan global. Persepsi tersebut muncul dikarenakan perubahan iklim disebabkan oleh perilaku manusia. Persepsi mahasiswa tersebut mendorong pemikiran ecological citizenship memiliki tanggungjawab moral untuk menjaga dan memelihara kondisi lingkungan sekitarnya. Terlebih lagi hal tersebut dibentuk melaui aktivitas green campuss yang terdapat di Universitas Sebelas Maret. Mahasiswa juga mempersepsikan perubahan iklim sebagai risiko sosial (Risk Society) yang harus ditangani bersama. Selajutya faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa pada perubahan iklim sebagai bagian dari isu global tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut faktor 1) Kepercayaan terhadap perubahan iklim. 2) Nilai anggapan sesuatu yang baik seperti nilai maka membentuk persepsi mengenai pentingnya menjaga kondisi lingkungan nilai meningkatkan rasa tanggung jawab. 3)  Pengalaman buruk dapat membentuk tanggapan dari mahasiswa untuk menghindari pengalaman buruk tersebut. 4) Emosi berkaitan dengan perasaan khawatir terhadap kondisi cuaca yang berubah ubah dan gagalnya mitigasi perubahan iklim. 5) Pengetahuan menjadi pembentuk pemahaman bahwa permasalahan perubahan iklim menjadi tanggung jawab bersama dalam masyarakat global.

Kata kunci : Perubahan Iklim, Masyarakat Berisiko, isu kewarganegaraan global