×
Manajemen risiko bencana yang direncanakan dengan baik akan membantu dalam mengurangi dampak terjadinya bencana. Partisipasi dalam upaya ini tentunya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali perempuan. FPRB Selo menjadi salah satu komunitas yang bergerak dalam kegiatan mitigasi bencana di wilayah Kecamatan Selo. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif, sebab tujuannya adalah mendapatkan gambaran secara jelas dan detail mengenai suatu keadaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, untuk uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik analisis data menggunakan analisis gender model Harvard. Hasil riset menunjukkan bahwa: (a) Dilihat dari Profil Aktivitas, perempuan mengikuti seluruh aktivitas namun jumlah masih sedikit saat kegiatan rapat/diskusi pelaksanaan dan perencanaan ruang, serta kegiatan pembangunan fisik. Perempuan terlibat aktif juga di kegiatan pendidikan, penyuluhan, pelatihan; (b) Dilihat dari Profil Akses, untuk perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama. (c) Dilihat dari Profil Kontrol, laki-laki memiliki kontrol yang sama terhadap sumber daya. Hal ini hanya berbeda pada kontrol keuangan dipegang perempuan. Sayangnya, perempuan tidak memiliki kontrol dalam desain, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan pembangunan. Kemudian hasil riset ini juga menunjukkan adanya faktor pendorong bagi perempuan yaitu kepedulian dan pengalaman mengikuti organisasi di desa/wilayah Selo. Faktor penghambat perempuan adalah waktu yang terbatas dan kurang terlibatnya perempuan dari wilayah Selo sendiri. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka riset ini merekomendasikan masih perlunya sosialisasi terkait manajemen risiko bencana secara terus-menerus, khususnya dalam hal mitigasi bencana yang responsif gender kepada masyarakat di level akar rumput. Sehingga partisipasi masyarakat, khususnya perempuan meningkat.