Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan unsur instrinsik film Imperfect karya Ernest Prakasa dan film Wonder karya Stephen Chbosky; (2) mendeskripsikan hubungan intertekstual melalui perbedaan dan persamaan yang terdapat pada film Imperfect karya Ernest Prakasa dan film Wonder karya Stephen Chbosky; (3) mendeskripsikan relevansi unsur intrinsik dan intertekstualitas film Imperfect karya Ernest Prakasa dan film Wonder karya Stephen Chbosky dengan materi teks ulasan yang terdapat pada kelas delapan SMP. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian analisis isi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini yaitu dokumen berupa film Wonder dan film Imperfect dan informan yakni guru Bahasa Indonesia SMP. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber data dengan teknik analisis data mengalir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kajian intertekstual film dikaji melalui unsur pembangunnya meliputi tema, alur, latar, penokohan, dan amanat (2) perbedaan kedua film terdapat pada unsur tema, tokoh, dan latar, sedangkan perbedaannya terletak pada unsur tema, alur, dan amanat; (3) hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua film relevan sebagai materi ajar teks ulasan kelas delapan SMP karena film memuat pesan moral yang begitu kuat dan tema yang mendukung perkembangan karakter peserta didik yakni tema tentang perundungan dan mencintai ketidaksempurnaan, sehingga mendukung perkembangan psikologi dan afektif peserta didik. Selain itu, kedua film memenuhi kriteria pemilihan materi ajar sastra yaitu (1) memiliki mutu sastra dan daya tarik; (2) sesuai dengan tuntutan kurikulum; (3) mendukung perkembangan psikologi dan kompetensi peserta didik, dan; (4) memiliki nilai budaya dan moral.