Film merupakan alat yang paling efektif dalam menyebarkan gagasan, ide, dan nilai. Saat ini, Hollywood yang berbasis di Amerika Serikat merupakan kiblat bagi penikmat film di seluruh dunia. Hal ini menjadikan gagsan, ide, dan nilai yang dianut di Amerika Serikat mudah menyebar ke seluruh dunia. Amerika Serikat sendiri yang merupakan negara multi ras, rasisme adalah masalah yang sejak lama sulit untuk diatasi. Oleh karena itu banyak pembuat film di Amerika Serikat menjadikan tema perlawanan rasisme sebagai tema pada film mereka. Salah satu film yang menggunakan tema perlawanan rasisme ini adalah film 42 karya Brian Helgeland.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan nilai-nilai perlawanan terhadap rasisme yang terrepresentasikan dalm film 42. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana Norman Fairclough. Pendekatan    analisis wacana    kritis yang   dibuat Norman   Fairclough adalah bahwa kegiatan  berwacana sebagai praktik sosial. Hal  ini menyebabkan ada hubungan yang berkaitan   antara praktik sosial   dan proses membentuk wacana. Untukitu, harus dilakukan penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang  mempengaruhi terbentuknya  wacana. Metode dalam penelitian ini memfokuskan kepada nilai-nilai perlwanan terhadap rasisme, bagaimana tokoh di dalam film ditampilkan dalam komunikasi verbal dan non-verbal, seperti gesture dan mimik wajah. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rangkaian dialog dan adegan dalam film 42. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah potongan adegan dan dialog dalam film 42 yang merepresentasikan nilai-nilai perlawanan terhadap rasisme. Dari 89 adegan yang ada dalam film 42 terdapat 12 adegan yang dijadikan sampel penelitian, dan di dalamnya terdapat 13 korpus yang digunakan dalam penelitian.

Hasil penelitian dari film 42 ini menunjukkan bahwa dari empat nilai perlwanan terhadap rasisme terdapat dua nilai perlawanan yang terrepresentasikan dalam film 42, yaitu: (1) Menentang diskriminasi rasial, yaitu melawan segala tindak diskriminasi yang memperlakukan seseorang secara tidak adil berdasarkan ras mereka. dan (2) Menyangkal Stereotip berdasarkan ras, yaitu menyangkal keyakinan seseorang untuk menggeneralisasikan sifat-sifat tertentu yang cenderung negative tentang orang lain berdasarkan ras.