Ardaneswari Putri Cahyaningsih. 2022. Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah (Studi kasus:  di SD Negeri Cemara Dua Surakarta). Tesis, Dosen Pembimbing: Dr. Sukarno, M.Pd, Ko Pembimbing: Prof. Dr Triyanto,S.H., M.Hum. Program Studi Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yakni: 1) Mendeskripsikan penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, 2) Menganalisis nilai-nilai karakter dalam budaya sekolah, 3) Mendeskripsikan dampak pelaksanaan penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah terhadap perilaku peserta didik, 4) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah.

Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif deskriptif. Subyek penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan perwakilan siswa kelas V dan VI di SD Negeri Cemara Dua Surakarta. Teknik Pengumpulan Data dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Milles and Huberman.

     Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SD Negeri Cemara Dua Surakarta. Ada lima budaya yang ditemukan di SD tersebut yaitu budaya penggunaan pakaian adat kota Surakarta, budaya makan sehat, budaya salam pagi, budaya berbagi dengan sesame dan budaya bermain permainan tradisional. (2) Karakter yang dapat diambil dari budaya tersebut yaitu religius, nasionalis, mandiri, disiplin, semangat belajar tinggi, sopan, peduli, empati, dan Kerjasama. Nilai yang utama diprioritaskan yaitu karakter cinta tanah air/budaya Indonesia (nasionalis). (3) Dampak positif yaitu daya tarik orang tua menyekolahkan anaknya di SD tersebut, selain berprestasi SD Cemara Dua pun berbudaya, adanya kerukunan warga sekolah, semangat pelestarian budaya daerah, menjadi kebanggan sekolah dan dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang positif pada diri siswa. Dampak/efek pandemi pelaksanaan penguatan pendidikan karater berbasis budaya sekolah yaitu guru kurang maksimal dalam memberikan pemantauan/ controlling siswa dan dibutuhkan kerjasama bersama orang tua, pada penekanan pembiasaan kurang, pembiasaan sikap pada teman sebaya dan warga sekolah kurang, Saat pandemi ini salam pagi tidak dengan bersalaman, tetapi dengan namaste kepada guru / orang yang lebih tua yang dijumpainya. (4) Faktor pendukung yaitu adanya dukungan yang kuat dari orangtua, fasilitas sekolah yang memadai serta adanya beberapa program-program yang ada di sekolah. Faktor penghambat yaitu adanya perkembangan mode di Indonesia, adanya karakteristik siswa yang beragam serta butuh adanya waktu untuk mencapai kebehasilan perubaan karakter yang baik dan adanya kesadaran pada diri siswa.

Kata Kunci: Penguatan Pendidikan Karakter, Budaya Sekolah.