Penulis Utama : Ratri Hapsari
NIM / NIP : D0217072
×

Isu perubahan iklim merupakan salah satu isu prioritas bagi negara-negara di dunia karena penanganan yang harus dilakukan secara kolektif. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan solusi yang dapat memperlambat dampak kerusakan lingkungan. Ditemukan salah satu hasil oleh IPBES yaitu adanya tren berbeda pada wilayah yang dikuasai oleh masyarakat adat atau komunitas lokal. Sayangnya terdapat ancaman bagi kearifan lokal akibat dari laju pembangunan. Berbagai bentuk kritik dan saran dilakukan masyarakat salah satunya melalui media film. Film dinilai mampu memberikan sajian yang lebih menarik dan mudah diterima masyarakat. Pada tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan sayembara proposal pembuatan film dokumenter betema lingkungan dan budaya. Sayembara tersebut dimenangkan oleh rumah produksi Tanakhir Films dengan judul Semesta. Sebuah film tentang kisah tujuh tokoh dari berbagai wilayah di Indonesia yang berupaya memperlambat dampak perubahan lingkungan atas dorongan agama, kepercayaan dan budaya.

Dengan mengelompokan bentuk-bentuk kearifan lokal kemudian menggunakan prinsip-prinsip etika lingkungan Sony Keraf yang didasari oleh teori biosentrisme, ekosentrisme serta ekofeminisme penelitian ini melakukan analisis semiotika menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk memaknai tanda berupa adegan, dialog dan teks pada film Semesta karya Chairun Nisa yang merepresentasikan kearifan lokal sebagai sarana pelestarian lingkungan untuk memperlambat dampak perubahan iklim.

Hasilnya penelitian menemukan adanya representasi kearifan lokal sebagai sarana pelestarian lingkungan untuk memperlambat dampak perubahan iklim yang sesuai dengan bentuk-bentuk kearifan lokal dan menerapkan prinsip-prinsip etika lingkungan menurut Sonny Keraf. Terdapat sembilan kearifan lokal yang digambarkan dalam film “Semesta” yaitu Nyepi, Perayaan Ogoh-ogoh, Rumah adat Panjae, Hukum hutan adat, Perayaan Gawai, Sasi, Nilai-nilai agama Katholik, nilai-nilai agama Islam (kenduri tulak bala) dan Keranjang anyaman. Akan tetapi tidak semua kearifan lokal dalam film “Semesta” selalu memadai digunakan untuk menunjuk kenyataan-kenyataan empirik sebagai sarana pelestarian lingkungan yang bisa memperlambat dampak perubahan iklim. Dari sembilan kearifan lokal tersebut enam diantaranya menunjukan adanya penerapan satu sampai tiga prinsip-prinsip etika lingkungan menurut Sony Keraf. Sedangkan tiga bentuk kearifan lokal yang lain yaitu rumah adat panjae, perayaan ogoh-ogoh dan perayaan gawai tidak menunjukan adanya penerapan prinsip-prinsip etika lingkungan sehingga tidak memiliki pengaruh dalam memperlambat dampak perubahan iklim.

×
Penulis Utama : Ratri Hapsari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0217072
Tahun : 2021
Judul : Isu Lingkungan dalam Film Dokumenter (Analisis Semiotika terhadap Representasi Kearifan Lokal sebagai Sarana Pelestarian Lingkungan untuk Memperlambat Dampak Perubahan Iklim pada Film “Semesta” Karya Sutradara Chairun Nisa)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2021
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : -
Kata Kunci : Film, Semiotika, Kearifan Lokal, Lingkungan.
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://www.jurnalkommas.com/index.php?target=isi&jurnal=ISU+LINGKUNGAN+DALAM+FILM+DOKUMENTER
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D.
Penguji : 1. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.S.
2. Albert Muhammad I. N., S.Sos., M.Pol.Sc., Ph.D.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.