×
Resveratrol merupakan senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan yang potensial dalam menangkal radikal bebas. Senyawa ini memiliki keterbatasan kelarutan yang rendah dalam air sehingga menjadikan bioavailabilitasnya rendah. Tantangan tersebut perlu diberikan sentuhan farmasetis melalui modifikasi sistem penghantaran berbasis nanoemulsi. Keberhasilan pembentukan sistem nanoemulsi dipengaruhi oleh konsentrasi yang ideal pada komponen minyak dan campuran surfaktan yang terdiri dari surfaktan dan ko-surfaktan. Ekstrak terpurifikasi biji pala adalah ekstrak dengan kandungan asam lemak yang dapat digunakan sebagai komponen minyak pembawa nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen ekstrak terpurifikasi biji pala dan rasio minyak/campuran surfaktan terhadap karakterisasi sediaan nanoemulsi dan memperoleh formula optimum pada variasi konsentrasi ekstrak terpurifikasi biji pala dan rasio minyak/campuran surfaktan yang ditentukan menggunakan metode 2 2 factorial design. Optimasi formula nanoemulsi menggunakan software Design Expert 11 dengan metode 2 2 factorial design yang ditentukan berdasarkan parameter waktu emulsifikasi, transmitan, ukuran droplet, indeks polidispersi, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak terpurifikasi biji pala memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas antioksidan secara signifikan yang berbanding lurus dengan konsentrasi tiap formulasi dan berkontribusi terhadap peningkatan waktu emulsifikasi serta penurunan nilai transmitan. Faktor rasio minyak/campuran surfaktan (Capryol 90/Kolliphor ELTranscutol CG) memberikan kontribusi terhadap pembentukan nano-droplet dan distribusi ukuran droplet yang homogen. Formula optimum yang diperoleh mengandung ekstrak terpurifikasi biji pala (2,73%) dan rasio minyak/campuran surfaktan (1:10) yang terdiri dari Capryol 90 (6,36%), Kolliphor EL (51,95%), dan Transcutol CG (38,96%).