Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya proporsi pengeluaran konsumsi pangan terhadap total pengeluaran rumah tangga, besarnya tingkat konsumsi energi dan protein rumah tangga, hubungan antara proporsi pengeluaran konsumsi pangan dari total pengeluaran dengan konsumsi energi dan protein rumah tangga,  kondisi ketahanan pangan rumah tangga dilihat dari indikator proporsi pengeluaran konsumsi pangan dan tingkat konsumsi energi dan strategi bertahan hidup yang dilakukan rumah tangga petani daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dan pelaksanaannya menggunakan teknik survei. Penelitian dilakukan di dua desa yaitu Desa Somi Botogo’o dan Desa Lasela daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan permukiman penduduk yang berada dekat dengan pesisir dan merupakan wilayah Kabupaten Nias. Jumlah sampel 50 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis proporsi pengeluaran konsumsi pangan terhadap total pengeluaran rumah tangga, tingkat konsumsi energi dan protein rumah tangga, hubungan proporsi pengeluaran konsumsi pangan dari total pengeluaran dengan konsumsi energi dan protein, ketahanan pangan rumah tangga dan analisis strategi bertahan hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rata-rata proporsi pengeluaran konsumsi pangan terhadap total pengeluaran adalah 61,08%, artinya pengeluaran konsumsi pangan masih mengambil bagian terbesar dari total pengeluaran rumah tangga petani daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Rata-rata Tingkat Konsumsi Energi (TKE) rumah tangga yaitu  sebesar 85,53%  dan  rata-rata Tingkat Konsumsi Protein (TKP) rumah tangga yaitu sebesar 88,11% sehingga keduanya termasuk dalam kategori sedang. Proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi dan protein mempunyai hubungan yang signifikan. Nilai koefisien korelasi bernilai negatif  yaitu -0,340 untuk energi dan -0,367 untuk protein menunjukkan bahwa hubungan antara proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi dan protein adalah berlawanan, artinya proporsi pengeluaran konsumsi pangan tinggi, maka konsumsi energi dan proteinnya akan rendah, begitu pula sebaliknya. Kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara yaitu kategori rentan pangan sebesar 42,00%, kategori tahan pangan sebesar 34,00%, kategori rawan pangan sebesar 22,00% dan kategori kurang pangan sebesar 2,00%. Upaya yang dilakukan oleh rumah tangga petani daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara dengan menggunakan tiga strategi bertahan hidup yaitu strategi aktif sebesar 50,00%, strategi pasif sebesar 28,00% dan strategi jaringan sebesar 22,00%. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan perlu adanya usaha yang dilakukan oleh rumah tangga petani daerah pesisir pantai Kabupaten Nias, Sumatera Utara untuk meningkatkan pendapatan dengan cara mencari pekerjaan sampingan guna mencapai ketahanan pangan rumah tangga yang baik. Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dan Tingkat Kecukupan Protein (TKP) perlu diperbaiki dengan mengonsumsi pangan yang beragam sehingga kecukupan gizi setiap anggota keluarga dapat terpenuhi. Upaya bertahan hidup rumah tangga petani dengan mengoptimalkan sumber hasil laut yang kemudian menciptakan nilai tambah berupa produk unggulan sehingga  menjadi sumber peningkatan pendapatan rumah tangga.