Martanti Viki Fatikasari. Perbandingan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD (Studi Komparasi di PAUD Alam Anak Pintar dan PAUD Islam Insan Fathonah). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2022.

Membandingkan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD memiliki tujuan untuk mengukur apakah terdapat perbedaan kemampuan motorik kasar anak usia dini usia 4-5 tahun di PAUD Alam Anak Pintar dan PAUD Islam Insan Fathonah. Tujuan penelitian ialah mengukur apakah terdapat perbedaan kemampuan motorik kasar anak usia dini usia 4-5 tahun di PAUD Alam Anak Pintar dan PAUD Islam Insan Fathonah. Teknik kuesioner digunakan untuk mengambil data mengenai perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun yang akan diisi oleh guru kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Sistem penilaian dalam kuesioner ini menggunakan teknik Rating Scale dengan 4 jenis jawaban 1-4 dengan spesifikasi BB: Belum Berkembang (1), MB: Mulai Berkembang (2), BSH: Berkembang Sesuai Harapan (3), BSB: Berkembang Sangat Baik (4). Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan statistic paramatrik, dimana setelah data dinyatakan normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD Alam Anak Pintar dan PAUD Islam Insan Fathonah dengan melakukan uji t (t-test) yaitu independent sample t-test.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan motorik kasar antara anak usia 4-5 tahun di PAUD Alam Anak Pintar dan PAUD Islam Insan Fathonah. Perbedaan tersebut terbukti dengan hasil uji independet sample t-test yang menunjukkan taraf signifikan perkembangan motorik kasar anak-anak <0>mean lebih tinggi 6,4 dari kelompok A PAUD Alam Anak Pintar. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak di PAUD Islam Insan Fathonah memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan PAUD Alam Anak Pintar Selisih tersebut karena adanya perbedaan dalam stimulasi dan implikasi pembelajarn motorik kasar anak di masing-masing PAUD.