Penelitian ini berdasarkan pada permasalahan peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif Kota Surakarta yang belum memiliki kematangan karir yang baik dan belum adanya bahan ajar tentang karir bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Mengetahui kondisi awal kematangan karir peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif; 2) Menghasilkan modul bimbingan karir yang layak dan sesuai untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan kematangan karir peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif; 3) Mengetahui tingkat efektifitas modul bimbingan karir untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mengembangkan suatu bahan ajar berupa modul bimbingan karir yang mencakup 3 tahapan menurut Sukmadinata (2010). Tahap pertama yaitu studi pendahuluan yang terdiri dari studi kepustakaan dan survei lapangan. Tahapan kedua yaitu pengembangan model yang terdiri dari desain awal produk, uji kelayakan ahli, dan revisi produk tahap 1. Tahapan ketiga yaitu uji model yang terdiri dari uji kelayakan praktisi, revisi produk tahap 2, dan uji efektivitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kematangan karir peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif Kota Surakarta masih rendah. Peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki kematangan karir tinggi 14%, sedang 63%, dan rendah 23%. Selain itu, hasil studi pendahuluan yaitu wawancara pada guru BK menunjukkan bahwa guru sangat membutuhkan suatu media pembelajaran untuk membantu peserta didik berkebutuhan khusus dalam pembelajaran karir melalui modul bimbingan karir; 2) Pengembangan model uji kelayakan ahli diperoleh skor tiap aspek, yaitu aspek materi memperoleh nilai 28, aspek kebahasaan memperoleh nilai 18, aspek penyajian materi memperoleh nilai 26, dan aspek kegrafikaan memperoleh nilai 29, yang semua aspek masuk pada kategori tinggi berdasarkan kategorisasi penilaian sehingga layak untuk digunakan; 3) Uji efektivitas yang diimplementasikan kepada 4 peserta didik berkebutuhan khusus menujukkan bahwa ada peningkatan nilai sebelum dan sesudah diberikan modul bimbingan karir. Subjek EP nilai awal 74 naik menjadi 79, subjek MF nilai awal 46 menjadi 66, subjek Rh nilai awal 66 menjadi 71, dan subjek AS nilai awal 62 menjadi 74. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul bimbingan kariri efektif meningkatkan kematangan karir peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Inklusif Kota Surakarta.

Kata Kunci: Kematangan Karir, Modul Bimbingan Karir, Anak Berkebutuhan Khusus