Berpikir statistis merupakan proses berpikir seseorang untuk mengerti dan memahami bagaimana cara mendeskripsikan data, mengorganisasikan dan mereduksi data, merepresentasikan data serta menganalisis dan menginterpretasikan data, yang diaplikasikan pada masalah nyata. Berpikir statistis terdiri dari lima tingkatan, diantaranya: tingkat 1: Idiosyncratic; tingkat 2: Transitional; tingkat 3: Quantitative; tingkat 4: Analytical, dan tingkat 5: Extended Analytical. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat berpikir statistis dan karakteristik dari tingkat berpikir statistis siswa kelas VIII SMP Walisongo 1 Semarang berkemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan masalah statistik pada konstruk menganalisis dan menginterpretasikan data.
Penelitian ini berjenis kualitatif dan dilaksanakan di SMP Walisongo 1 Semarang pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian adalah enam siswa kelas VIII dengan ketentuan dua siswa berkemampuan awal tinggi, dua siswa berkemampuan awal sedang, dua siswa berkemampuan awal rendah. Subjek dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan siswa tersebut telah mendapat pelajaran materi statistika, dan dapat mengemukakan pendapat dan mengkomunikasikan ide-ide mereka secara lisan maupun tulisan. Pertimbangan lainnya, penggolongan kemampuan awal diperoleh dari rekap nilai rapor siswa kelas VIII semester I mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2019/2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode think aloud dengan didukung alat perekam suara, kemudian dianalisis berdasarkan indikator tingkat berpikir statistis menurut Edward Mooney. Validasi data dilakukan dengan triangulasi waktu. Teknik analisis data dengan langkah-langkah mentranskripsi data, menelaah data, mereduksi data, mengkategorisasikan data, memvalidasi data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) siswa berkemampuan awal tinggi dalam menyelesaikan masalah statistik pada konstruk menganalisis dan menginterpretasikan data berada pada tingkat berpikir statistis Quantitative, dan memiliki karakteristik tingkat berpikir statistis sebagai berikut (1) siswa dapat membaca data secara lengkap, menginformasikan nilai maximum dan minimum, dan menuliskan perkembangan kenaikan atau penurunan data dengan benar, (2) siswa memperhatikan diagram, judul masalah, keterangan, sumbu X dan Y untuk mendapatkan informasi, (3) siswa menggunakan lebih banyak informasi kuantitatif dalam menyelesaikan masalah statistik, (4) dalam menentukan ukuran pusat dan penyebaran data dilakukan dengan langkah yang benar, (5) siswa dapat membuat beberapa perbandingan yang benar pada tampilan data yang sama atau kumpulan data, (6) siswa dapat membuat kesimpulan terkait data dan konteksnya, meski subjek tidak dapat membuat kesimpulan secara keseluruhan; b) siswa berkemampuan awal sedang dalam menyelesaikan masalah statistik pada konstruk menganalisis dan menginterpretasikan data berada pada tingkat berpikir statistis Transitional, dan memiliki karakteristik tingkat berpikir statistis sebagai berikut (1) siswa menunjukkan sedikit kemampuan dalam membaca data, (2) siswa mencoba menggunakan beberapa informasi yang bersifat kuantitatif dalam menyelesaikan masalah statistik, meski perhitungannya tidak lengkap dan ragu-ragu, (3) siswa dapat menentukan ukuran pusat dan penyebaran data, tetapi selalu meragukan hasil jawabannya sendiri, (4) siswa membuat satu perbandingan yang benar tetapi tidak lengkap pada tampilan  data yang sama atau kumpulan data, (5) subjek tidak dapat memprediksi nilai di luar data, (6) subjek membuat kesimpulan yang hanya sebagiannya benar berdasarkan pada masalah kontekstual yang disajikan dalam bentuk tampilan data (berupa tabel/ grafik/ diagram); c) siswa berkemampuan awal rendah dalam menyelesaikan masalah statistik pada konstruk menganalisis dan menginterpretasikan data berada pada tingkat berpikir statistis Idiosyncratic, dan memiliki karakteristik tingkat berpikir statistis sebagai berikut (1) siswa menggunakan isyarat visual dalam merespon (informasi tentang data dan membaca data) sehingga siswa dapat menjawab benar mengenai informasi yang diperoleh langsung dari tampilan data yang diberikan, (2) siswa memberikan respon (informasi tentang data dan membaca data) yang tidak sesuai pada data atau kumpulan data yang disediakan, (3) siswa kesulitan dalam menentukan nilai ukuran pemusatan data dan penyebaran data dikarenakan siswa hanya menggunakan isyarat visual, sehingga siswa tidak dapat menentukan nilai ukuran pemusatan data dan penyebaran data secara langsung dengan melihat tampilan data yang disediakan, (4) siswa membuat perbandingan yang tidak sesuai pada tampilan data yang sama atau kumpulan data, (5) siswa membuat kesimpulan yang tidak berdasarkan pada masalah kontekstual yang disajikan dalam bentuk tampilan data, (6) siswa menggunakan pemikiran yang subjektif dan isyarat visual, sehingga menghalangi subjek dalam membuat kesimpulan.

Kata kunci: berpikir statistis, menganalisis dan menginterpretasikan data, tingkat berpikir statistis