×
Pendahuluan: Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan suatu gangguan pada ginjal yang ditandai dengan adanya abnormalitas struktur dan fungsi ginjal. Infeksi menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada pasien PGK. Dialisis dapat membantu memperpanjang hidup pasien PGK dengan mencegah terjadinya komplikasi pada pasien. Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) memiliki angka kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan pasien hemodialisis (HD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara modalitas dialisis dengan mortalitas infeksi pada pasien penyakit ginjal kronis stadium 5 dialisis.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 92 pasien, masing-masing 46 pasien HD dan 46 pasien CAPD. Pemilihan sampel dengan purposive sampling menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan di RSUD Dr. Moewardi menggunakan data rekam medis tahun 2016-2021. Analisis data dengan uji Chi-Square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik berganda untuk analisis multivariat.
Hasil: Angka kematian pasien CAPD lebih rendah dari pasien HD, namun tidak terdapat hubungan antara modalitas dialisis dengan mortalitas infeksi pada pasien penyakit ginjal kronis stadium 5 dialisis berdasarkan analisis bivariat (p=0,071) dan analisis multivariat nilai (p=0,154). Terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit kardiovaskular dengan mortalitas infeksi pada pasien penyakit ginjal kronis stadium 5 dialisis (p=0,019). Terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit keganasan dengan mortalitas infeksi pada pasien penyakit ginjal kronis stadium 5 dialisis (p=0,041)
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara modalitas dialisis dengan mortalitas infeksi pada pasien penyakit ginjal kronis stadium 5 dialisis