Dalam proyek konstruksi, sering kali ditemukan berbagai kendala yang dapat menganggu keberjalanan suatu proyek. Selain kendala mengenai pemilihan material yang kurang efektif dan efisien, sering pula terjadi keterbatasan anggaran pada suatu proyek. Value engineering sebagai suatu metode pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi sebuah peluang untuk menghilangkan biaya yang tidak perlu tanpa menghilangkan fungsinya merupakan salah satu metode dapat mengatasi kendala tersebut. Value engineering dilakukan secara tertata dan sistematis agar dapat membantu dalam menganalisis nilai (value) dari suatu permasalahan terhadap fungsi atau kegunaannya namun tetap konsisten terhadap kebutuhan akan penampilan, kualitas, dan pemeliharaan dari proyek. Konsep VE dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien untuk diterapkan pada proyek dengan anggaran yang terbatas karena menghasilkan pengurangan biaya semaksimal mungkin serta berpotensi dalam mereduksi biaya yang tidak perlu (Safe Potential) dan meningkatkan cost saving dengan tetap mengedepankan kualitas serta fungsi yang diinginkan.

Pada kajian ini, value engineering dilakukan untuk mengetahui alternatif desain struktur atas yang terdiri dari struktur pelat, balok, dan kolom pada proyek pembangunan Gedung Polres Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan Value Engineering Job Plan yang terdiri dari tahap informasi, tahap analisis fungsi, tahap kreatif, tahap evaluasi, tahap pengembangan, dan tahap presentasi. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer berupa gambar kerja, harga satuan upah dan pekerjaan wilayah Kota Bekasi, serta hasil kuisioner dari responden.

Pemilihan struktur atas sebagai pekerjaan yang akan dilakukan analisis dipilih berdasarkan diagram pareto dan juga karena memiliki presentase biaya tertinggi. Alternatif yang diajukan pada kajian ini adalah alternatif satu berupa pelat, kolom, dan balok full pracetak serta kemudian ada alternatif 2 berupa pelat half-precast sedangkan kolom dan balok full pracetak. Pemilihan alternatif dilakukan dengan pembobotan berdasarkan kriteria kualitatif serta kuantitatif. Kriteria kualitatif yang didapatkan dari hasil kuisioner responden dihitung dengan menggunakan metode AHP, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan. Kuisioner dilakukan kepada 5 responden yang berkecimpung di bidang konstruksi. Hasil analisis menggunakan metode AHP menunjukan alternatif 1 sebagai alternatif terpilih. Alternatif 1 yang terpilih dapat menghemat biaya sebesar Rp 898.530.673,76 dengan presentase penghematan pekerjaan struktur atas sebesar 9%. Total biaya proyek sebelum dilaksanakan value engineering adalah sebesar Rp 48.362.985.265,63 dan setelah dilakukan value engineering total biaya proyek menjadi sebesar  Rp 47.374.601.524.50.