Sayuran merupakan prospek komoditi yang cerah, karena dibutuhkan setiap hari dan permintaannya cenderung meningkat. Dewasa ini lahan pertanian semakin tergereser terlebih di daerah sekitar perkotaan dikarenakan perkembangan industri yang semakin maju dan pesat. Kebutuhan akan hasil pertanian juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kondisi tersebut adalah bertanam dengan menggunakan metode hidroponik. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah, sebagai gantinya menggunakan larutan nutrisi sebagai pengganti zat hara yang ada di dalam tanah. Keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik pasti memerhatikan ciri-ciri fisik atau atribut yang sesuai dengan kriteria. Informasi pasar yang menunjukan preferensi konsumen terhadap sayuran hidroponik perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana atribut sayuran hidroponik yang diinginkan konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut sayuran hidroponik yang menjadi preferensi konsumen dan mengidentifikasi atribut sayuran hidroponik yang paling dipertimbangkan oleh konsumen di Kota Surakarta. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling dengan jumlah sampel sebesar 100 responden. Atribut sayuran hidroponik yang dianalisis adalah fisik daun, warna daun, rasa, kesegaran, dan kemasan. Metode analisis yang digunakan adalah uji Chi-square dan Multiatribut Fishbein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis Chi-square diketahui bahwa secara signifikan terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut-atribut sayuran hidroponik. Berdasarkan analisis Multiatribut Fishbein atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sayuran hidroponik di Kota Surakarta dari yang paling dipertimbangkan adalah atribut fisik daun, diikuti oleh rasa daun, warna daun, kemasan, kesegaran sayuran.
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan yaitu pertama, produsen sebaiknya menambah ketersediaan sayuran hidroponik yang spesifikasi atributnya menjadi pilihan preferensi mayoritas konsumen. Kedua, produsen sayuran hidroponik terus meningkatkan strategi budidaya agar sayuran hidroponik dapat terbebas dari serangan hama dan penyakit sehingga akan menjaga kualitas fisik daun sayuran hidroponik, karena kondisi fisik daun merupakan atribut yang paling dipertimbangkan konsumen