Manusia sebagai makhluk sosial butuh berkomunikasi untuk sosialisasi dimana budaya sebagai salah satu bentuk pendekatan yang dapat dilakukan sebab budaya juga menjadi faktor penentu proses komunikasi. Salah satu jenis kebudayaan adalah seni seperti dilakukan oleh warga dari kota kecil, Salatiga yang berangkat dari keterbatasan dana kemudian memunculkan kreatifitas sebagai suatu inovasi yang hingga kini dapat diterima masyarakat Kota Salatiga dan sekitarnya. Kreatifitas tersebut berbentuk Drumblek yaitu kesenian yang merupakan modifikasi dari Drumband dengan menggunakan barang bekas sebagai alat musiknya dan menjadi ikon khas asal Kota Salatiga. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori difusi inovasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian dimana hendak mengetahui proses difusi dan proses adopsi inovasi Drumblek di Kota Salatiga dengan melihat dari perkembangan Drumblek di Kota Salatiga dan sekitarnya. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data primer serta dokumen seperti buku dan foto sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses  difusi  Drumblek  sebagai  kesenian  inovatif  dapat  diterima  baik  karena  Drumblek menjawab kebutuhan masyarakat akan kepemilikan budaya asal Kota Salatiga. Difusi inovasi Drumblek memanfaatkan beragam media untuk menyebarkan informasi dan saluran komunikasi organisasi oleh Paguyuban Drumblek Salatiga (PDS) menjadi katalisator adopsi. Pada tahap adopsi Drumblek, ditemukan bahwa informasi disebar luaskan tidak lagi sesuai struktur adopter tetapi masing-masing karakter bertindak aktif menyampaikan informasi dan membutuhkan sejumlah waktu hingga memutuskan untuk mengadopsi Drumblek. Dukungan dari sistem sosial seperti pemerintah, pengguna jasa, organisasi PDS dan masyarakat juga berpengaruh dalam keputusan adopsi Drumblek sebagai kesenian inovatif.

Kata Kunci : Difusi Inovasi, Adopsi, Inovasi, Kesenian, Drumblek