×
Masalah yang dibahas pada penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah wujud pematuhan prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah? 2) bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah? dan (3) apa sajakah faktor penentu pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah?
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan wujud pematuhan prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah, (2) mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah, dan (3) menjelaskan faktor penentu pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah.
Penelitian ini berjenis penelitian dasar (basic research), bersifat deskriptif kualitatif. Data penelitan ini adalah data lisan, berupa dialog berbahasa Jawa yang mengandung pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa pada Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah. Sumber data penelitian ini berupa video pementasan Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode padan pragmatis dan kontekstual. Penyajian hasil analisis data pada penelitian ini menggunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik simpulan yaitu di dalam acara Kethoprak Gembrotan dengan Cerita Sembada Gumregah ditemukan adanya (1) pematuhan prinsip kesantunan Leech pada dialog bahasa Jawa meliputi keenam maksimnya, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati, (2) pelanggaran prinsip kesantunan Leech pada dialog bahasa Jawa meliputi keenam maksim, maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati, (3) faktor penentu adanya pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Jawa, yaitu faktor kebahasaan yang meliputi, aspek intonasi, aspek nada bicara, aspek penggunaan diksi yang tepat, penggunaan struktur kalimat yang benar dan baik, serta gaya bahasa yang santun, adapun faktor non-kebahasaan meliputi, pranata sosial, topik pembicaraan, dan konteks situasi komunikasi.
Kata kunci: prinsip kesantunan, maksim Leech, kethoprak gembrotan