Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur, modifikasi internal pada tuturan encouraging juri, modifikasi internal pada tuturan discouraging juri, dan alasan penggunaan tuturan encouraging dan discouraging oleh juri Indonesian Idol Special Season. Data penelitian adalah data autentik yang berupa data lisan dengan bentuk dialog atau percakapan. Data bersumber dari acara Indonesian Idol Special Season pada babak showcase. Prosedur pemerolehan data dilakukan dengan mengunduh data dari platform Youtube Indonesian Idol kemudian data ditranskripsikan ke dalam transkripsi ortografis dan diobservasi serta diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasinya masing-masing. Setelah diklasifikasikan, data dianalisis menggunakan teori tindak tutur Searle (1969) dan Searle & Vanderveken (1985), teori modifikasi internal tindak tutur Blum-Kulka et al. (1989), dan strategi encouraging Van (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tindak tutur oleh juri dalam berkomentar terdiri dari tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif. Pada tindak tutur asertif, tindak tutur yang digunakan meliputi tindak tutur menginformasikan, tindak tutur memprediksi, dan tindak tutur mengingatkan. Tindak tutur direktif yang digunakan meliputi tindak tutur menyuruh, tindak tutur bertanya, tindak tutur menyarankan, tindak tutur berdoa, tindak tutur mengonfirmasi, dan tindak tutur melarang. Adapun, tindak tutur ekspresif yang digunakan meliputi tindak tutur memuji, tindak tutur mengkritik, tindak tutur memberi selamat, dan tindak tutur menyapa. Pada tuturan berilokusi encouraging, modifikasi internal yang digunakan terdiri dari upgraders dan lexical/phrasal downgraders. Penanda upgraders yang digunakan meliputi intensifier, commitment indicator, suprasegmental emphasis, expletive, repetition, dan determination marker. Adapun penanda lexical/phrasal downgraders yang digunakan meliputi hedge dan downtoner. Pada tuturan berilokusi discouraging, modifikasi internal yang digunakan oleh juri terdiri dari dari upgraders, lexical/phrasal downgraders, dan syntactic downgraders. Penanda upgraders yang digunakan meliputi intensifier, suprasegmental emphasis, dan commitment indicator. Penanda lexical/phrasal downgraders meliputi hedge, downtoner, dan subjectivizer. Adapun penanda syntactic downgraders terdiri dari interrogative. Alasan penggunaan tindak tutur berilokusi encouraging oleh juri disebabkan karena juri ingin ingin (i) memberikan semangat, (ii) memberikan nasihat, (iii) memprediksi prospek atau masa depan yang cerah, (iv) memuji mitra tutur, (v) menyarankan melakukan sesuatu, dan (iv) menunjukkan pengertian dan simpati. Adapun alasan penggunaan tindak tutur berilokusi discouraging dikarenakan juri ingin (i) menyampaikan kritik atau menyoroti kesalahan dan kekurangan peserta serta (ii) menyatakan kejujurannya terhadap penampilan peserta.