Keberhasilan pembangunan saat ini diukur dengan pembangunan manusia dan dilihat dari tingkat kualitas hidup manusia. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan standar hidup setiap orang, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi. Salah satu tolok ukur yang digunakan untuk melihat kualitas hidup manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian, sebab pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan kesejahteraan. Indikator penting yang digunakan untuk menggambarkan kualitas pembangunan manusia diantaranya adalah pelayanan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi. Pelayanan kesehatan merupakan faktor yang berperan dalam menentukan derajat kesehatan seseorang, yang diukur melalui parameter angka harapan hidup; sedangkan, pertumbuhan ekonomi merupakan faktor pendorong pembangunan manusia yang berperan dalam mengubah pola konsumsi masyarakat, yang dilihat melalui indikator pengeluaran rill per kapita. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pelayanan kesehatan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-2019. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan model terpilih Fixed Effect Model (FEM). Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah periode 2015-2019, yang terdiri dari jumlah penduduk, jumlah dokter, jumlah bidan, jumlah puskesmas, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio bidan per satuan penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.

Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pelayanan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi