Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sendiri pada tahun 2018 mencapai
146.858.759 unit yang didominasi oleh sepeda motor sebanyak 120.101.047 unit dan mobil penumpang sebanyak 16.440.987 unit. Tingginya jumlah pengguna sepeda motor konvensional dapat meningkatkan jumlah polutan dan emisi pembakaran di lingkungan. Hal ini menyiratkan bahwa transisi ke sistem transportasi berkelanjutan akan menjadi rencana penting selama beberapa dekade mendatang, terutama untuk sepeda motor listrik yang menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi dan memperkirakan pangsa pasar (market share) sepeda motor listrik dengan mempertimbangkan  selisih  total  biaya kepemilikan  EM  dan  CM  serta jumlah stasiun pengisian yang tersedia. Simulasi system dynamics dikembangkan untuk membangun model adopsi-difusi sepeda motor listrik di Indonesia. Model ini memiliki empat modul utama, yaitu modul sepeda motor listrik, modul sepeda motor konvensional, modul ekonomi, dan modul pasar konsumen. Hasil simulasi model ini menunjukkan tren pangsa pasar EM yang positif dari tahun 2021-2030 dengan nilai pangsa pasar EM sebesar 0,071 atau 7,1% pada tahun 2030. Adanya skenario kebijakan subsidi harga pembelian, harga listrik, dan penambahan stasiun pengisian stasiun juga dilakukan untuk menentukan kebijakan yang tepat untuk mempercepat proses adopsi-difusi. Berdasarkan hasil simulasi skenario, pemberian subsidi harga pembelian, penurunan harga listrik, dan peningkatan stasiun pengisian dapat meningkatkan nilai pangsa pasar EM selama model simulasi dijalankan dari tahun 2021-2030.

Kata kunci: Sepeda Motor Listrik, System Dynamics, Simulasi, Market Share, Total Biaya Kepemilikan