Penulis Utama : Hidha Watari
NIM / NIP : C0103024
× ABSTRAK Penelitian ini berjudul Istilah Unsur-Unsur Sesaji dalam Tradisi Bersih Desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen (Suatu Tinjauan Etnolinguistik). Permasalahan dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu: 1) bagaimanakah bentuk istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen? 2) bagaimanakah makna istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen? Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan bentuk istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, 2) mendeskripsikan makna istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data-data kebahasaan terutama mengenai penggunaan istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, yang kemudian akan dianalisis berdasarkan bentuk dan maknanya. Data dalam penelitian ini berupa data lisan dan data tulis. Data lisan berasal dari informan, sedangkan data tulis berasal dari buku-buku pustaka. Pengumpulan data menggunakan metode sadap yaitu menyadap tuturan informan yang mengandung istilah unsur-unsur sesaji bersih desa. Analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional dengan teknik dasar teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) untuk menganalisis bentuk dari istilah unsur-unsur sesaji bersih desa. Metode padan digunakan untuk menganalis makna dari istilah unsur-unsur sesaji bersih desa. Adapun hasil yang ditemukan dalam penelitian ini berupa 1) bentuk dari istilah unsur-unsur sesaji bersih desa berupa 17 bentuk monomorfemis yaitu: bucu, bakmi, panggang, srondeng, jadah, criping, rempeyek, dhawet, sawo, menyan, klapa, kupat, lepet, ingkung, dhuwit, takir, samir. 16 bentuk Polimorfemis yang berupa kata jadian yaitu lalaban, yang berupa frasa 7 yaitu: dhele ireng, krupuk abang, jangan kenthang, jenang abang, jenang putih, kinang komplit, dan bacem tahu tempe, yang berupa kata majemuk 8 yaitu: gedhang raja, kembang setaman, klasa bongka, sega golong, sega wuduk, clupak jodhokan. 2) makna yang terdapat dalam istilah unsur-unsur sesaji bersih desa adalah makna leksikal yaitu makna dasar dari istilah tersebut, makna leksikal terdapat dalam bentuk monomorfemis. Makna gramatikal yaitu makna yang muncul karena adanya proses gramatikal, makna gramatikal terdapat pada bentuk polimorfemis. Makna kultural yaitu makna yang dimiliki oleh masyarakat yang berhubungan dengan kebudayaan, dalam hal ini adalah tradisi bersih desa, makna kultural muncul pada masyarakat karena sadanya simbol-simbol yang melambangkan kebudayaan masyarakat, bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan hidup.
×
Penulis Utama : Hidha Watari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0103024
Tahun : 2008
Judul : Istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi bersih desa di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen (suatu tinjauan etnolinguistik)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2008
Program Studi : S-1 Sastra Jawa
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Sastra Daerah-C.0103024-2008
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Y.Suwanto, M.Hum
2. Drs. Sujono, M,Hum
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.