Penulis Utama : Kinasih Yuliastuti
NIM / NIP : C0103001
× ABSTRAK 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai Verba Antipasif dalam Kalimat Bahasa Jawa (Kajian Struktur dan Makna). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk, fungsi, dan makna verba antipasif dalam kalimat bahasa Jawa. Tujuan yang hendak dicapai adalah mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna verba antipasif dalam kalimat bahasa Jawa. Sumber data yang digunakan berupa sumber data tertulis yang diambil dari majalah Damar Jati (edisi Januari-Pebruari 2006), Djaka Lodang (edisi April-Juni 2006), dan Panjebar Semangat (edisi Juli-Oktober 2006). Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik lanjutan teknik catat. Analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis bentuk dan fungsi VAP dalam kalimat bahasa Jawa, dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan berupa teknik balik. Metode padan digunakan untuk menganalisis peran dan makna VAP dalam kalimat bahasa Jawa dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutan teknik hubung banding. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 3 simpulan yaitu : (1) VAP merupakan verba aktif intransitif yang tidak dapat dipasifkan. Secara morfologi VAP terbagi dalam dua bentuk : monomorfemis dan polimorfemis. Bentuk monomorfemis berupa bentuk dasar yang tidak berimbuhan atau terdiri atas satu morfem saja, sedangkan bentuk polimorfemis yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain bentuk (N-D), (D+{-um}), ({kami-}+D+{-an}) / ({kami-} +D+{-en}), (D + {-an}), dan bentuk (R) yang terbagi menjadi : (a) reduplikasi vokal tetap, (b) reduplikasi dengan perubahan vokal dan (c) reduplikasi berimbuhan. Hasil analisis tidak ditemukan bentuk majemuk ; (2) Kalimat yang mengandung verba antipasif berpola S-P. Verba antipasif dalam kalimat bahasa Jawa hanya dapat menempati fungsi predikat. Predikat dapat digunakan untuk menentukan peran argumen pendamping. Apabila P berupa VAP golongan aksi maka S berperan agentif, apabila P berupa VAP golongan keadaan dan proses maka S berperan reseptif. Peran yang mampu ditempati oleh VAP dalam kalimat adalah peran aktif yang antipasif, peran refleksif dan peran resiprokal ; (3) Dilihat dari maknanya VAP terdiri dari golongan aksi, keadaan dan proses. VAP aksi dapat didampingi argumen berupa benda bernyawa, sedangkan VAP proses dan keadaan dapat didampingi argumen berupa benda mati maupun benda hidup/bernyawa.
×
Penulis Utama : Kinasih Yuliastuti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0103001
Tahun : 2008
Judul : Verba antipasif dalam kalimat bahasa Jawa (Kajian Struktur Dan Makna)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2008
Program Studi : S-1 Sastra Jawa
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Sastra Daerah-C.0103001-2008
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof.Dr. Maryono Dwiraharjo, SU
2. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.