Latar Belakang: Remaja merupakan individu dengan kelompok umur 10 sampai 19 tahun. Perubahan fisik pada remaja dapat mempengaruhi beberapa hal termasuk status kesehatan dan status gizi. Obesitas dapat diartikan sebagai suatu kondisi terjadinya akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat menggangu kesehatan. Obstructive sleep apnea (OSA) didefinisikan sebagai penutupan komplit (apnea) maupun parsial (hypopnea) dari saluran nafas atas sewaktu tidur. Obesitas pada anak sering dikaitkan dengan kejadian OSA karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya sleep apnea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan risiko OSA pada pelajar SMA 7 Surakarta.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pelajar SMA 7 Surakarta kelas X, XI, dan XII. Pengukuran risiko OSA menggunakan kuesioner Berlin, sedangkan penentuan obesitas diperoleh dari data antropometri yang diisi secara online dan menggunakan bantuan aplikasi WHO-Antrhoplus untuk interpretasi persentil tiap anak. Analisis data dilakukan menggunakan uji Korelasi Spearman.
Hasil: Total sampel penelitian ini adalah 93 orang, dimana tiap kelas terbagi rata 31 anak. Didapatkan sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 33 anak dan 60 anak perempuan. Usia sampel memiliki rata-rata 16.7419. Terdapat 17 anak yang mengalami obesitas, yaitu terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Terdapat korelasi yang signifikan antara obesitas dan risiko OSA yang tinggi dengan nilai p < 0>Simpulan: Terdapat korelasi yang signifikan antara risiko OSA dengan status gizi pada pelajar SMA 7 Surakarta. Korelasi ini bernilai positif yang berarti menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki status gizi obesitas memiliki kecenderungan mempunyai risiko OSA yang tinggi begitu pula sebaliknya.

Kata Kunci: obesitas, remaja, risiko OSA, Obstructive Sleep Apnea