×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani jagung, mengetahui faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi jumlah produksi jagung, dan untuk mengetahui tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi jagung di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Pemilihan kecamatan dan desa sampel dilakukan dengan sengaja (purposive). Kecamatan Pracimantoro dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan atas pertimbanagan kecamatan dengan jumlah produksi jagung terbanyak kedua di Kabupaten Wonogiri tetapi memiliki produktivitas di bawah rata-rata. Jumlah sampel petani jagung adalah sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Metode analisis data yang digunakan meliputi : (1) analisis usahatani jagung meliputi biaya, penerimaan dan pendapatan; (2) analisis regresi linear berganda dengan model fungsi Cobb Douglas; (3) Analisis efisiensi alokatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya mengusahakan untuk satu masa tanam rata-rata sebesar Rp. 11.211.412/Ha; rata-rata penerimaan usahatani satu masa tanam Rp. 16.594.815/Ha sehingga pendapatan rata-rata yang diterima oleh petani dalam usahatani jagung satu masa tanam adalah Rp.5.383.402/Ha. Hubungan penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung dinyatakan dalam model fungsi produksi Cobb Douglas sebagai berikut: ?= 5,351 X10,762 X20,083 X30,225 X4-0,160X50,089. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara bersama-sama jumlah benih, jumlah tenaga kerja, jumlah pupuk kandang, jumlah pupuk urea dan jumlah pupuk phonska berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi jagung. Jumlah benih, jumlah pupuk kandang, jumlah pupuk urea dan jumlah pupuk phonska secara individu berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi jagung, sedangkan faktor jumlah tenaga kerja secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi jagung. Hasil analisis efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi berupa jumlah benih, jumlah pupuk kandang dan jumlah pupuk phonska pada usahatani jagung belum efisien secara alokatif. Sedangkan jumlah pupuk urea tidak efisien secara alokatif. Pemerintah diharapkan dapat memberikan subsidi factor-faktor produksi dan menjamin ketersediaannya agar kegiatan usaha tani dapat berjalan optimal.