Biduri (Calotropis gigantea) merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek yang tinggi di Indonesia karena tanaman ini memproduksi serat yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku tekstil nonsandang, tekstil teknik, dan tekstil fungsional. Pupuk kascing dan cendawan mikoriza arbuskular merupakan pupuk organik dan pupuk hayati yang memiliki kemampuan yang baik dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman serta termasuk bahan masukan yang berdampak baik bagi lingkungan serta mendukung sistem pertanian berlekanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari interaksi dosis pupuk kascing dan cendawan mikoriza arbuskular serta pengaruh masing-masing faktor terhadap pertumbuhan dan hasil biduri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021-Desember 2021. Percobaan dilakukan Laboratorium Percobaan Fakultas Pertanian UNS, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Analisis tanah dan pupuk dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah FP UNS. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu: a) pupuk kascing (K): tanpa pupuk kascing (K0), pupuk kascing 10 ton/ha (K1), pupuk kascing 20 ton/ha (K2), dan pupuk kascing 30 ton/ha (K3); b) cendawan mikoriza arbuskular (C): tanpa cendawan mikoriza arbuskular (C0), cendawan mikoriza arbuskular 5 g/tanaman (C1), cendawan mikoriza arbuskular 10 g/tanaman (C2), dan cendawan mikoriza arbuskular 15 g/tanaman (C3). Dari dua faktor ini, dalam penelitian ini terdapat 16 kombinasi perlakuan yang dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 48 sampel percobaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk kascing (K) dan dosis cendawan mikoriza arbuskular pada seluruh parameter pertumbuhan biduri, dosis pupuk kascing (K) secara tunggal berpengaruh nyata pada seluruh parameter pengamatan kecuali laju respirasi. Perlakuan dosis pupuk kascing 30 ton/ha (K3) menunjukkan peningkatan 162% pada jumlah daun, 70% pada diameter batang, 213% pada jumlah cabang, 262% pada luas daun, 11% pada jumlah stomata, 26% pada lebar stomata, 167% pada laju fotosintesis, 916% pada jumlah buah serta penuruanan 43% pada umur berbunga. Perlakuan dosis pupuk kascing 20 ton/ha (K2) menunjukkan peningkatan 77 % pada tinggi tanaman, 24% pada kehijauan daun serta penurunan 66% pada intensitas cahaya diteruskan. Perlakuan dosis pupuk kascing 10 ton/ha (K1) menunjukkan peningkatan 1149% pada jumlah bunga serta dosis cendawan mikoriza arbuskular (C) secara tunggal tidak berpengaruh nyata pada seluruh parameter pertumbuhan biduri.