Bencana alam banjir dan tanah longsor sangat merugikan lingkungan, kehidupan manusia.  Akibat  bencana  alam  tersebut,  terjadi  kenaikan  angka  kematian. Sehingga  membutuhkan  sistem  monitoring  dan  observasi  banjir  dan  tanah longsor. Salah satu bidang teknologi yang sedang berkembang adalah Internet of Things (IoT). IoT pada prototipe ini digunakan untuk monitoring ketinggian air serta  pergerakan  tanah  secara  real-time  dengan  menggunakan  web  browser sebagai antarmuka. Komponen yang digunakan terdiri dari mikro-controller arduino, ESP 32,  sensor ultrasonik dan water level membaca data ketinggian air, MPU6050 untuk membaca pergerakan tanah, dan sesor kelembapan tanah untuk monitoring kelembapan tanah. Data dari sensor akan dikirim ke database melalui alamat API (Http post), web akan menampilkan data yang diambil dari database. Web dibuat menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan Javascript editornya  menggunakan  visual  code  dan  framework  yang  digunakan  laravel. Untuk keamanan  yang mendesak juga diberikan sirine (buzzer), ketika sensor melebihi dari batas yang sudah ditentukan maka sirine akan berbunyi mengisyaratkan masyarakat untuk mengungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelembapan pada tanah kebun adalah 65.48 % dan tanah pasir adalah 85.47 %. Untuk nilai rata-rata pergerakan tanah untuk tanah kebun adalah -2.9° dan tanah pasir adalah -1.92°. Untuk nilai persentase eror pada pengukuran ketinggian adalah  0.98%.

Kata Kunci : IoT (Internet of Things), Bencana, Pemrograman web.