Penelitian ini bertujuan menganalisis besarnya proporsi pengeluaran pangan, konsumsi energi dan protein, hubungan antara pengeluaran pangan dengan konsumsi energi, dan kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Jogorogo Kabupaten Ngawi. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Penentuan jumlah responden menggunakan rumus slovin yaitu sebanyak 87 responden yang tergabung dalam kelompok tani. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pencatatan, dan recall. Metode analisis data yang digunakan adalah uji korelasi dengan alat bantu SPSS versi 22 dan indikator silang antara proporsi pengeluaran pangan dengan tingkat konsumsi energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata proporsi pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran sebesar 58,81% yang menandakan bahwa responden menggunakan pendapatannya lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan. Rata-rata konsumsi energi sebesar 4.272,2 kkal/rumah tangga/hari sedangkan rata-rata konsumsi protein sebesar 122,1 gram/rumah tangga/hari yang lebih rendah daripada rata-rata AKG rumah tangga. Pengeluaran pangan memiliki hubungan sangat kuat dengan konsumsi energi (koefisien korelasi sebesar 0,925) dengan hubungan searah yang berarti semakin tinggi pengeluaran pangan maka semakin besar konsumsi energinya begitupun sebaliknya.
Kondisi ketahanan pangan rumah tangga responden terdiri atas rentan pangan sebesar 32,2%, tahan pangan sebesar 28,7%, rawan pangan sebesar 28,7%, dan kurang pangan sebesar 10,3%. Upaya yang dapat dilakukan untuk rumah tangga kurang pangan adalah peningkatan kesadaran terhadap pemilihan menu pangan seimbang dan menanam berbagai tanaman pangan sedangkan untuk rumah tangga rawan pangan dengan cara intensifikasi dan diversifikasi tanaman pangan yang mengandung gizi tinggi di kebun rumah tangga serta peningkatan pendapatan. Upaya untuk rumah tangga rentan pangan adalah meningkatkan pendapatan rumah tangga, melakukan usahatani campuran, menghidupkan kebun rumah tangga.