Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui analisis dan eksplorasi masalah pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar; 2) Untuk mengetahui desain dan konstruksi pada pengembangan video pembelajaran berbasis experiential learning sebagai alternatif media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar; dan 3) Untuk mengetahui evaluasi dan refleksi pada pengembangan video pembelajaran berbasis experiential learning sebagai alternatif media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar.

Penelitian ini menggunakan model Design-Based Research (DBR). Penelitian ini menunjukkan gambaran tahapan pengembangan video pembelajaran yang meliputi analisis dan ekplorasi masalah, desain dan konstruksi, serta evaluasi, dan refleksi. Teknik observasi, kuisioner atau survey, dokumentasi, dan wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data pada tahapan analisis kebutuhan dan evaluasi. Pada tahapan analisis dan eksplorasi, peneliti melakukan observasi pada pembelajaran jarak jauh, lalu memberikan kuisioner kepada 115 siswa yang mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta wawancara kepada praktisi. Sedangkan pada tahapan evaluasi, validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, uji coba terbatas video pembelajaran dilakukan oleh enam orang siswa, dan uji coba lapangan dilakukan oleh dua puluh orang siswa.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Video pembelajaran pada kanal YouTube dikembangkan sebagai alternatif media pembelajaran yang menarik dan memudahkan berdasarkan hasil analisis dan eksplorasi masalah yang mengacu pada observasi di lapangan, hasil survey oleh siswa, dan wawancara dari para praktisi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam; 2) Video pembelajaran dikembangkan dengan konsep video penjelasan, multimedia Mayer, dan Experiential Learning serta disunting dengan aplikasi animaker dan adobe premiere pro; 3)  Video pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini layak digunakan pada pembelajaran berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba oleh siswa dengan rata-rata persentase 91% dengan predikat sangat layak. Kemudian beberapa refleksi terkait model experiential learning diantaranya pembelajaran experiential menuntun siswa untuk mampu mentransformasikan pengalaman belajarnya, mengharuskan guru untuk memberikan respon terhadap hasil belajar siswa, serta memberikan media pembelajaran yang kontekstual. Selain itu video pembelajaran berbasis experiential learning berdasarkan dokumentasi hasil belajar juga dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.