ABSTRAK

Wiwin Setiyaningsih. ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA DI SD NEGERI 1 SUROTRUNAN TAHUN AJARAN 2021/2022. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Januari 2022.

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan proses belajar siswa berkebutuhan khusus tunagrahita; (2) Menganalisis kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunagrahita pada proses pembelajaran; (3) Mendeskripsikan pengembangan kemandirian belajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa berkebutuhan khusus tunagrahita.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus tunagrahita di kelas III dan kelas IV. Sumber data yang digunakan meliputi guru kelas III, guru kelas IV, siswa berkebutuhan khusus tunagrahita, dan siswa sebaya. Data yang digunakan berupa data kualitatif deskripsi dan analisis tentang kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunagrahita serta upaya pengembangan kemandirian belajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa berkebutuhan khusus tunagrahita dalam proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumen. Validitas data yang digunakan yaitu, triangulasi sumber data. Analisis data dilaksanakan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran siswa berkebutuhan khusus tunagrahita berjalan seperti siswa normal lainnya yang membedakan ialah materi yang disampaikan dan siswa berkebutuhan khsusu tunagrahita boleh didampingi oleh orang tuanya; (2) tingkat kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunagrahita antara lain: (a) kebergantungan dengan orang lain masih tinggi, (b) memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengerjakan tugas, (c) kemampuan mengendalikan diri yang masih rendah, (d) memiliki motivasi belajar yang tinggi, (e) memiliki rasa tanggung jawab yang masih rendah; (3) upaya pengembangan kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunagrahita yang dilakukan oleh guru meliputi (a) guru tidak membeda-bedakan dalam memperlakukan siswa berkebutuhan khusus tunagrahita dengan siswa normal lainnya, (b) guru memberikan materi sesuai dengan program pembelajaran individu khusus tunagrahita, (c) guru menempatkan tempat duduk siswa berkebutuhan khusus tunagrahita di barisan depan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran, (d) guru memberikan apresiasi atas tugas yang telah dikerjakan oleh siswa berkebutuhan khusus tunagrahita, (e) guru mendekati siswa jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi.

Kesimpulan penelitian ini adalah proses pembelajaran siswa berkebutuhan khusus tunagrahita sama seperti siswa normal lainnya, tingkat kemandirian belajar siswa cukup terlihat dari beberapa aspek yang digunakan, dan guru kelas telah melakukan upaya pengembangan kemandirian belajar kepada siswa berkebutuhan khusus tunagrahita.

Kata Kunci: analisis, kemandirian belajar, siswa berkebutuhan khusus tungrahita.