×
Penelitian ini mencari hubungan antara kerapuhan atau volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank dan juga terhadap aset pada periode 2015Q1 sampai 2020Q4. Variabel yang digunakan dalam menjelaskan Volatilitas makroekonomi adalah dengan tiga variabel yaitu volatilitas Indeks Harga Konsumen untuk memproyekskan keadaan inflasi, volatilitas indeks produksi untuk memproyeksikan PDB, dan volatilitas nilai tukar. Berdasarkan penelitian terdahulu variabel alokasi kredit dihitung dengan rasio kredit terhadap total aset lancar dan rasio aset lancar terhadap total aset untuk menghitung variabel aset. Guna menganalisis digunakan metode VECM.
Hasil penelitian menunjukkan Volatilitas makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan variabel alokasi kredit dan juga memiliki hubungan jangka panjang dengan variabel aset. Pada jangka pendek nilai alokasi kredit tidak berkaitan erat dengan nilai alokasi kredit periode sebelumnya. volatilitas IHK dan volatilitas indeks produksi memiliki hubungan signifikan negatif pada alokasi kredit. Sedangkan, volatilitas nilai tukar tidak memiliki hubungan jangka pendek signifikan pada alokasi kredit. Hal ini dapat terjadi akibat bank sentral Indonesia yang cenderung konservatif sehingga berhasil mengurangi anggapan dan persepsi publik pada volatilitas nilai tukar.
Hasil volatilitas makroekonomi pada aset terlihat bahwa secara jangka pendek nilai aset tidak berkaitan erat dengan nilai aset pada periode sebelumnya. Volatilitas IHK dan volatilitas nilai tukar menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap aset lancar pada total aset bank. Berbeda dengan volatilitas indeks produksi yang berpengaruh signifikan positif pada aset. Perbedaan hubungan volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit dan aset pada jangka panjang dan jangka pendek diakibatkan oleh waktu (lag).
Hasil IRF menunjukkann volatilitas makroekonomi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan negatif terhadap alokasi kredit. Variabel makroekonomi terlihat bernilai negatif dan variabel volatilitas Indeks Harga Konsumen (IHK) memberikan pengaruh yang paling besar terhadap aokasi kredit. Volatilitas makroekonomi terhadap aset menunjukkan pergerakan fluktuatif dengan kecenderungan positif. Variabel makroekonomi bernilai positif dengan volatilitas Indeks Harga Konsumen (IHK) memberikan pengaruh yang paling besar pada variabel aset.
Oleh sebab itu perlu peran pemerintah dalam menghadari volatilitas kaitannya dengan kredit perbankan dan bank perlu adanya proyeksi penggunaan aset yang baik untuk menghadapi volatilitas.