Biodiesel merupakan senyawa organik (ester) yang pada kondisi lingkungan berfasa cair, berbau khas, ramah lingkungan, dan digunakan sebagai pengganti petroleum (solar). Kebutuhan biodiesel, baik untuk pemenuhan kebutuhan di dalam negeri maupun ekspor, dapat dipenuhi dengan merancang pabrik biodiesel berkapasitas 400.000 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan berupa Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) 0,995 kg/kg biodiesel dan metanol (99,85%) 0,112 kg/kg biodiesel, katalis berupa larutan natrium hidroksida (48%) 0,021 kg/kg biodiesel, serta bahan pendukung berupa larutan asam klorida (33%) 0,027 kg/kg biodiesel. Pabrik biodiesel ini menghasilkan produk samping gliserol 0,117 kg/kg biodiesel dan limbah cair garam 0,038 kg/kg biodiesel. Pabrik ini direncanakan berdiri pada tahun 2023 di kawasan Mendawai, Kalimantan Tengah.
Biodiesel dihasilkan melalui 3 tahap: persiapan bahan baku, reaksi, serta pemisahan dan pemurnian produk. Tahap persiapan bahan baku bertujuan untuk menyiapkan RBDPO, metanol, dan katalis natrium hidroksida sebelum direaksikan. Pada tahap reaksi, RBDPO direaksikan dengan metanol menggunakan katalis natrium hidroksida, sehingga dihasilkan produk utama biodiesel dan produk samping gliserol. Reaksi dijalankan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) seri tiga yang beroperasi pada tekanan 1 atm dan temperatur 60oC. Rasio mol umpan RBDPO : metanol sebesar 1 : 6 dengan konversi 98% terhadap RBDPO. Reaksi bersifat endotermis, sehingga reaktor perlu dilengkapi dengan koil pemanas untuk menjaga kondisi isotermal. Biodiesel sebagai produk utama akan dipisahkan sebagai hasil atas dekanter dengan kemurnian 98,01%, sedangkan gliserol dan metanol sebagai hasil bawah dilewatkan ke netralizer dan dipisahkan menggunakan menara distilasi untuk memperoleh gliserol serta recycle metanol. Gliserol dimurnikan menggunakan elektrodialisis untuk menghasilkan kemurnian 88,58%.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air 0,928 kg/kg biodiesel, pengadaan steam (2,02 atm, 121,11oC) 0,173 kg/kg biodiesel, pengadaan udara tekan (2,46 atm) 0,004 m3 /kg biodiesel, pengadaan tenaga listrik 0,013 kW/kg biodiesel, pengadaan bahan bakar berupa biosolar untuk generator 0,003 L/kg biodiesel dan briket tandan kosong kelapa sawit untuk boiler 0,025 kg/kg biodiesel. Pabrik ini didukung oleh laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, serta limbah sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Pabrik berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem ini didasarkan pada pembagian jam kerja karyawan yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift dengan jumlah karyawan sebanyak 152 orang.
Berdasarkan perhitungan ekonomi diperoleh ROROI sebesar 73,09%, PBP selama 1,13 tahun, DPBP selama 1,38 tahun, DCFROR sebesar 43,30%, BEP sebesar 48,78%, dan SDP 40,66%. Berdasarkan analisis ekonomis, maka pabrik biodiesel ini dinilai layak untuk didirikan.