ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Sebaran dan daya tarik kawasan pariwisata di kecamatan Patuk. 2) Permasalahan kawasan pariwisata di kecamatan Patuk. 3) Strategi arahan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di kecamatan Patuk. 4) Implementasi pada pembelajaran geografi kelas XI SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan tujuan menemukan sebaran dan strategi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di kecamatan Patuk. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh obyek wisata dan pelaku pariwisata di Kecamatan Patuk. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dan purpose sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah scoring parameter sebaran dan daya tarik obyek wisata Kecamatan Patuk, analisis SWOT strategi arahan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Kecamatan Patuk. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) terdapat satu obyek wisata yang termasuk kelas sangat menarik yaitu obyek wisata Embung Nglanggeran di desa Nglanggeran Wetan. Obyek wisata yang termasuk kelas cukup menarik terdapat sembilan obyek wisata yaitu Kedung Kandang, Jurug Gedhe, Gunung Ireng, Gunung Nglanggeran, Kampung Pitu, Gunung Patuk, Taman Bunga Amaralis, Telaga Kemuning dan Sungai Oyo. Terdapat tujuh obyek wisata kurang menarik yaitu Air terjun Banyunibo, Gunung Patuk, Purbaselo, Goa Sumurup, Goa Lowo, Goa Giling Wengi, Goa Watu Joglo. (2) Permasalahan kawasana pariwisata di Kecamatan Patuk diantaranya keunikan wisata yang belum dikembangkan, aksesbilitas yang sulit, dan sarana prasarana yang kurang memadai. (3) Hasil dari matriks space wisata di kecamatan Patuk dalam kondisibaik dapat memungkinkan untuk terus melanjutkan ekspansi melanjutkan pengembangan obyek wisata patuk menggunakan dasar pengembangan (operasi) dan memanfaatkan kekuatan semaksimal mungkin seta menggunakan kesempatan sebaik – baiknya untuk mengantisipasi dan menanggulangi ancaman yang ada berdasarkan analisis SWOT titik potong obyek wisata air terjun (0,23 ; 0,96), obyek wisata gunung ( 0,9 ; 0,96), obyek wisata gua ( 0,8 ; 0,56), obyek wisata buatan (1,04 ; 1,01) dan obyek wisata sungai ( 0,99 ; 0,15)  berada kuadran 1 yang berarti obyek wisata Kecamatan Patuk dalam kondisi prima sehingga memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi melanjutkan pengembangan. (4) Dari penelitian ini dapat dihasilkan modul pembelajaran geografi kelas XI untuk materi pokok persebaran dan pengelolaan sumber daya alam.