ABSTRAK
Riffanty Maemunah. K4516054. PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR 
KREATIF SISWA SMP KELAS VII DALAM MEMECAHKAN OPEN 
ENDED PROBLEM PADA PEMBELAJARAN IPA. Skripsi, Surakarta: 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Desember 2021.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kreatif 
siswa SMP kelas VII dalam memecahkan open ended problem pada pembelajaran 
IPA. Kemampuan berpikir kreatif yang diukur dalam penelitian adalah 
kemampuan berpikir kreatif perilaku kognitif menurut Munandar (2014) dengan 
aspek berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinal 
(originality), dan elaborasi (elaboration).
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif 
dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMP 
Negeri 1 Bawang Tahun Pelajaran 2020/2021. Subjek dalam penelitian adalah 
siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Bawang yang berjumlah 12 siswa. Teknik 
pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan 
data selama penelitian menggunakan teknik observasi, kuesioner terbuka, 
wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan metode teknik 
triangulasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis Miles dan 
Huberman. Prosedur penelitian mengacu pada tahapan penelitian kualitatif yang 
dikembangkan oleh John W. Creswell.
Hasil penelitian menunjukkan profil kemampuan berpikir kreatif siswa 
SMP kelas VII dalam memecahkan open ended problem pada pembelajaran IPA 
secara keseluruhan tergolong dalam kategori cukup kreatif dengan persentase ratarata sebesar 45,8%. Rata-rata persentase setiap aspek pada kemampuan berpikir 
kreatif siswa meliputi: berpikir lancar dengan persentase 50% (cukup kreatif), 
berpikir luwes dengan persentase 33,3% (kurang kreatif), berpikir orisinal dengan 
persentase 66,7% (kreatif), dan elaborasi dengan persentase 33,3% (kurang
kreatif). Aspek kemampuan berpikir kreatif yang dominan muncul selama proses 
pembelajaran materi sistem organisasi kehidupan adalah aspek berpikir orisinal 
dengan rata-rata persentase tertinggi sebesar 66,7% yang tergolong kategori
kreatif, sedangkan aspek kemampuan berpikir kreatif dengan rata-rata persentase 
terendah adalah aspek berpikir luwes dan aspek elaborasi dengan persentase 
33,3% yang tergolong kategori kurang kreatif.
Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, open ended problem, pembelajaran IPA