Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah bantuan pendidikan dari pemerintah kepada mahasiswa yang merupakan program lanjutan beasiswa Bidikmisi. Pendaftar Bidikmisi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada tahun ajaran 2018/2019 tercatat sebanyak kurang lebih 2.000 pendaftar, sedangkan kuota penerima kurang dari 1.000 mahasiswa. Proses seleksi penerimaan beasiswa KIP UNS saat ini menggunakan metode pembobotan kriteria, tetapi belum adanya proses pengecekan konsistensi. Pengecekan konsistensi ini penting dilakukan guna menghindari masalah subjektivitas. Selain itu, proses seleksi penerimaan beasiswa KIP dilakukan menggunakan software Microsoft Excel mengakibatkan aksesibilitas dan availability data yang terbatas oleh pihak yang melakukan seleksi. Salah satu penyelesaian permasalahan tersebut adalah membuat sistem pendukung keputusan untuk memberikan rekomendasi penerima beasiswa KIP di Universitas Sebelas Maret. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi metode AHP dan metode VIKOR untuk memberikan hasil rekomendasi penerima beasiswa KIP. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengumpulan dataset, preprocessing dataset, implementasi sistem, dan pengolahan dataset dengan menggunakan metode AHP dan VIKOR. Perhitungan dengan  metode AHP menghasilkan pembobotan kriteria yang digunakan dalam seleksi penerima beasiswa KIP telah konsisten dengan nilai rasio konsistensi yang dihasilkan sebesar 0.0746. Kemudian perhitungan dengan metode VIKOR menghasilkan perangkingan calon penerima beasiswa KIP, yang kemudian dilakukan pengujian mengunakan metode confusion matrix. Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan metode confusion matrix dapat menghasilkan nilai accuracy sebesar 87% dan nilai error rate didapatkan nilai 13%. Berdasarkan kesesuaian tersebut, menunjukkan bahwa metode AHP dan VIKOR dapat digunakan sebagai solusi pendukung keputusan penerima beasiswa KIP.

Kata kunci: KIP, AHP, VIKOR, Confusion Matrix