Penulis Utama : Anwar Saputro
NIM / NIP : I8318003
×

Kebutuhan energi makin meningkat seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk, energi diperlukan untuk kegiatan industri, jasa, perhubungan, dan rumah tangga. Berdasarkan kondisi tersebut, suatu energi terbarukan diperlukan untuk menggantikan bahan bakar yang bersumber dari fosil. Salah satu energi terbarukan adalah biomassa ampas biogas kotoran sapi untuk pembuatan biopelet.
Alat pencetak biopelet dibedakan atas lima bagian utama, yaitu bagian hopper, pencetak, pemutar, pesawat sederhana, dan rangka. Pertama adalah hopper sebagai tempat pengumpanan bahan baku biopelet. Bagian kedua adalah pencetak, pencetak memiliki tiga bagian yaitu hammer, cetakan, dan pemotong. Fungsi ketiga bagain tersebut berturut-turut yaitu sebagai pemberi tekanan, pencetak dan pemotong biopelet. Bagian ketiga adalah pemutar, pemutar mempunyai empat bagian yaitu mesin diesel, media penggerak, roda gila dan blok bearing. Bagian-bagain tersebut berfungsi sebagai pemberi gerak mekanik secara continue. Bagian ke-empat adalah pesawat sederhana berupa roda gigi, baut dan, mur. Fungsi roda gigi yaitu mentransmisikan kerja putaran, sedangkan mur dan baut untuk menguatkan rangka. Dan Bagian ke-lima adalah rangka. Bagian ini termasuk bagian krusial karena semua bagian-bagian lain akan menyatu dalam satu tempat yang sama. Dimensi total alat adalah 96 cm x 41 cm x 88 cm. Harga alat ini yaitu sebesar Rp. 12.500.000,00. Alat ini dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 22,5 kg/jam, menghemat biaya produksi dengan keperluan energi sebesar 93,29 kg/L, proses produksi yang terus-menerus, dapat memproduksi bahan baku tanpa proses ayakan dengan shaker, dan produksi dapat dilakukan tanpa perekat molases.
Hasil pencetakan dengan alat pencetak biopelet dalam uji coba I-VI memiliki distribusi bahan baku sebesar 4 mesh dan hanya menggunakan air (sebagai campuran) sudah dapat digunakan. Nilai hasil pembakaran dengan kompor biomassa dalam proses pendidihan air memiliki rata-rata sebesar 442,5 detik/L dengan suhu 95,80C. Nilai hasil massa biopelet yang diperlukan  dalam proses pendidihan air memiliki rata-rata  sebesar 0,286 kg/L. Hasil uji bakar di boiler diperlukan biopelet ampas biogas sebesar 20% dan dicampur 80% biopelet sengon, serta diperoleh hasil berupa suhu boiler sebesar 1100C dan tekanan sebesar 1,5 bar. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa biopelet ampas biogas kotoran sapi dapat dijadikan bahan bakar untuk keperluan memasak.

 

×
Penulis Utama : Anwar Saputro
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I8318003
Tahun : 2021
Judul : Pembuatan Alat Pencetak Biopelet Ampas Biogas Kotoran Sapi
Edisi :
Imprint : Surakarta - Sekolah Vokasi - 2021
Program Studi : D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi :
Sumber : UNS-Sekolah Vokasi-I8318003
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Paryanto, M.S.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Vokasi
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.