Pembelajaran bermakna adalah proses menghubungkan informasi sebelumnya dengan konsep yang relevan. Banyak masalah muncul terkait pemrosesan informasi. Siswa sering mengalami kesulitan untuk menghubungkan pengetahuan yang sudah ada dengan informasi baru. Salah satu cara untuk menanamkan kebermaknaan belajar adalah dengan memberikan variasi apersepsi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang mengkondisikan siswa kelas X IPA 2 MAN 1 Karanganyar pada semester I tahun ajaran 2019/2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemberian dan pengaruh variasi apersepsi dalam meningkatkan kemampuan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan wawancara. Dalam pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi metode dengan menggabungkan data hasil observasi, tes, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Indikator pencapaian penelitian dibatasi apabila rata-rata hasil observasi kemampuan mengkaitkan pengetahuan dalam satu siklus minimal 30?ri hasil pra siklus.
Penelitian ini berfokus pada proses belajar siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Proses pemberian variasi apersepsi berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Antusiasme siswa meningkat ketika pemilihan kegiatan ice-breaking dan apersepsi yang menyenangkan bagi siswa. 2) Berdasarkan observasi, variasi apersepsi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan pengetahuan. Berdasarkan rata-rata persentase data pada siklus tersebut meningkat. Perolehan data pra siklus sebesar 9%, meningkat menjadi 10% pada siklus I, dan siklus II meningkat menjadi 16%. Hasil penelitian menunjukkan tidak dianggap ideal dan cocok untuk semua situasi siswa dan semua materi pelajaran. Dengan kata lain, pemberian variasi apersepsi berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari siswa.
 
Kata kunci: pembelajaran bermakna, mengaitkan pengetahuan, ice-breaking, penelitian tindakan kelas, variasi apersepsi