Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aksesibilitas pelayanan di Perpustakaan Kabupaten Klaten bagi pemustaka disabilitas serta mengetahui faktor yang menghambat aksesibilitas pelayanan perpustakaan. Semua warga negara berhak mendapatkan perlakuan sama di mata hukum, tanpa adanya diskriminasi dari pihak manapun. Persamaan tersebut dijamin dalam UUD 1945 dan Pancasila. Sehingga dalam hal ini, pelayanan publik menjadi salah satu jembatan dari persamaan hak atas semua elemen. Pelayanan inklusif merupakan cara yang tepat untuk menjadikan pelayanan publik bisa menyasar dan tepat guna dalam pencapaiannya memberikan kesamarataan antar sesama. Aksesibilitas pelayanan perpustakaan bagi pemustaka disabilitas merupakan bentuk perwujudan dari pembangunan pendidikan inklusif. Aspek kajian menggunakan teori dari Thomas J.W and Penchansky R. 1984, dengan fokus pada penilaian pelayanan atas 5 dimensi aksesibilitas. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, yang dijalankan melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Untuk selanjutnya dilakukan reduksi data, hingga didapatkan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pelayanan yang ada Perpustakaan Kabupaten belum aksesibel untuk pemustaka disabilitas, baik pada pelayanan sirkulasi ataupun referensi. Belum aksesibel ditunjukkan dengan belum adanya fasilitas khusus disabilitas, seperti ruangan khusus, komputer khusus pembaca layar, belum ada pustakawan khusus disabilitas, serta desain ruang bangunan yang tidak mudah dijangkau pengguna kursi roda. Hal tersebut disebabkan oleh bangunan yang berstatus cagar budaya dan belum ada pustakawan dari latar pendidikan khusus disabilitas.

Kata Kunci: Aksesibilitas, Disabilitas, Pelayanan, Pembangunan Inklusif