Penulis Utama : Chesa Amanda Marsela
NIM / NIP : D0318015
×

Penjaminan hak asasi manusia bagi setiap warga negara sangatlah diperlukan dalam sistem pemerintahan yang bersifat demokratis. Oleh karena itu hendaknya keberadaan setiap warga negara harus dipandang secara setara dalam relasi sosialnya tanpa terdapat diskriminasi dan stigmatisasi terhadap kelompok tertentu, khususnya minoritas seksual. Untuk menghindari terjadinya diskriminasi serta marjinalisasi terhadap kelompok gay dan biseksual maka dibutuhkan adanya proses penerimaan sosial oleh masyarakat atas keberadaan mereka. Urgensi peneliti dalam melakukan penelitian ini karena masih ditemui adanya tindak diskriminasi dan stigmatisasi terhadap individu maupun kelompok gay dan biseksual dalam skala makro, maka dari itu peneliti ingin melihat pentingnya penerimaan sosial terhadap mereka dan implikasi terhadap hilang atau memudarnya perilaku diskriminatif yang terjadi.

Penelitian ini mengambil fenomena penerimaan sosial komunitas gym lima bugar terhadap gay dan biseksual. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain, adalah: Pertama, mengetahui bagaimana dimensi yang melatarbelakangi penerimaan sosial dan pengakuan sosial oleh komunitas gym lima bugar terhadap kelompok gay dan biseksual. Kedua, bagaimana proses penerimaan sosial dan pengakuan sosial oleh komunitas gym lima bugar terhadap kelompok gay dan biseksual terjadi; Ketiga, bagaimanakah dampak penerimaan sosial dan pengakuan sosial terhadap keberadaan mereka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis data fenomenologis. Dalam menelaah rumusan penelitian, peneliti menggunakan dua teori yaitu teori George Herbert Mead mengenai interaksionisme simbolik dan teori Edwin Lemert mengenai teori labelling yang kemudian akan peneliti integrasikan dan menghasilkan teori mengenai proses pemudaran label atau unlabelling proceses. Penelitian ini menemukan data penelitian, antara lain. Pertama, dimensi yang melatarbelakangi penerimaan sosial terhadap gay dan biseksual yaitu sering terjadinya interaksi sosial; pengalaman member gym bertemu dengan individu gay atau biseksual sebelumnya; dan tujuan individu gay dan biseksual untuk berolahraga dan tidak mengganggu kehidupan member gym. Kedua, pada awalnya terdapat proses pemberian label terhadap individu gay dan biseksual namun pada akhirnya proses pemberian label semakin memudar. Ketiga, penerimaan sosial berimplikasi semakin menurun atau hilangnya diskriminasi dan stigmatisasi terhadap individu gay dan biseksual. 

×
Penulis Utama : Chesa Amanda Marsela
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0318015
Tahun : 2022
Judul : Peneriman Sosial Komunitas Gym Lima Bugar Karangasem terhadap Gay dan Biseksual
Edisi :
Imprint : SURAKARTA - Fak. ISIP - 2022
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : -
Kata Kunci : kesetaraan, gay dan biseksual, penerimaan sosial, dan interaksionisme simbolik
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Supriyadi, S.N., S.U.
Penguji : 1. Dr. Argyo Demartoto, M. Si.
2. Drs. Sudarsana, PGD in Pop. & Dev.
3. Dr. Supriyadi, S.N., S.U.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.