Kampung Beting merupakan sebuah kampung nelayan yang berdiri di kawasan rawa mangrove Muara Gembong, Kabupaten Bekasi sejak tahun 60an. Kampung yang dahulu dikenal dengan sebutan ‘Kampung Dolar’ ini tengah terkikis abrasi sejak tahun 2000 akibat perluasan tambak yang tidak ramah lingkungan oleh warga kampung. Penurunan kualitas lingkungan serta kenaikan muka air laut akibat pemanasan global mempercepat tenggelamnya kampung ini. Sejak tahun 2007, Warga kampung dan sejumlah instansi telah berusaha merestorasi kawasan mangrove yang sebelumnya melindungi permukiman Kampung Beting. Memiliki beragam potensi wisata alam, Kampung Beting dapat dikembangkan menjadi sebuah kampung ekowisata dengan perencanaan dan perancangan kembali kampung yang dilandaskan dengan konsep ketangguhan terhadap bencana atau Resilience-Oriented Development. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, dengan beberapa tahapan di antaranya Perumusan masalah, Pengumpulan Data, Peninjauan kepustakaan, Pengolahan Data, Perumusan Konsep perencanaan perancangan dan Transformai Desain. Hasil dari penelitian ini berupa konsep rancangan ulang atau redesain Kampung Beting sebagai sebuah Kampung Ekowisata di Kabupaten Bekasi yang akan diproyeksikan dalam pengelolaan lanskap, zonasi kawasan, sistem sirkulasi, sistem utilitas dan sistem struktur kawasan yang dilandaskan ketangguhan terhadap banjir dan rob dengan penerapan atau Resilience-Oriented Development.