Meningkatnya jumlah bank umum syariah, unit usaha syariah dan BPRS di berbagai 
wilayah menjadi salah satu bukti tren perbankan syariahdi Indonesia. Peningkatan tersebut 
tentu berjalan beriringan dengan jumlah pemengang kepentingan dalam suatu tata kelola 
perusahaannya, diantaranya tentu dewan pengawas syariah dan dewan direksi. Dewan 
pengawas syariah tentu menjadi salah satu keharusan bank syariah untuk memilikinya 
seperti yang diatur pada Peraturan Bank Indonesia (PBI), serta memiliki tugas dan 
kewajiban khusunya. Faktanya perbankan syariah memiliki beragam jumlah dewan 
pengawas syariah dan dewan direksi sesuai dengan kebutuhan bidangnya. Penelitian 
sebelumnya menunjukkan adanya hasil yang tidak konsisten mengenai hubungan jumlah 
dewan pengawas syariah dan dewan direksi terhadap profitabilitas bank syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dewan pengawas syariah dan 
dewan direksi terhadap profitabilitas bankan syariah. Peneliti menggunakan ukuran jumlah 
dewan pengawas syariah dan dewan direksi yang terdapat pada tiap tata kelola perusahaan 
tiap bank syariah, dan ROA serta ROE sebagai ukuran profitabilitas perbankan syariah. 
Untuk menganalisis fenomena tersebur peneliti menggunakan dua jenis metode uji yaitu 
metode ordinary least square dan data panel menggunakan random effect dimana 
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 13 perbankan 
umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode penelitian 
2011 hingga 2020.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan pada jumlah 
dewan pengawas syariah terhadap profitabilitas perbankan syariah dikarenakan perilaku 
yang sama meskipun berbeda jumlah antar tiap bank. Dewan direksi memiliki pengaruh 
positif dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah. Hal ini dikarenakan semakin 
bertambah jumlah dari dewan direksi terdapat pengalaman dan keahlian lebih yang 
dibutuhkan oleh perbankan syariah. Hasil ini memiliki implikasi kepada stakeholder
perbankan syariah dalam memutuskan besarnya jumlah anggota dewan pengawas syariah 
dan direksi sehingga dapat mengoptimalkan profitabilitas bank syariah.