Inovasi terus dilakukan pada industri beton guna menciptakan kualitas konstruksi yang baik. Pada negara dengan iklim tropis, karbonasi dan kemampuan beton dalam menyerap CO2 merupakan faktor penting yang mempengaruhi durabilitas beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aktivator alkali dengan perbandingan N2SiO3/NaOH sebesar 0; 1/2; 2/2; dan 3/2 pada beton HSSCC dengan bahan tambah metakaolin 17,5% terhadap laju karbonasi dan nilai serapan CO2.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm. Pengujian karbonasi dilakukan dengan cara uji karbonasi laboratorium dipercepat selama 15 hari, 37 hari, dan 51 hari menggunakan larutan karbonat 4% kemudian dibelah menggunakan CTM dan disemprot menggunakan indikator phenolphthalein 1%. Pengujian serapan CO2 dilakukan dengan merendam benda uji berumur 28 hari selama 10+0,5 menit dan 24 jam pada larutan karbonat 4% dan membandingkan berat kering oven dan berat SSD-nya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beton dengan perbandingan Na2SiO3/NaOH sebesar 2/2 dapat menurunkan laju karbonasi beton paling rendah pada variasi paparan 15 hari, 37 hari, dan 51 hari berturut-turut yaitu 46,73%; 42,67%; dan 39,78%. Pada variasi ini, serapan CO2 pada beton juga mengalami penurunan paling rendah yaitu sebesar 41,22% pada waktu perendaman 10+0,5 menit dan 20% pada waktu perendaman 24 jam.

Kata Kunci : aktivator alkali, beton mutu tinggi memadat mandiri, karbonasi, serapan