Etanolamin merupakan senyawa organik dari golongan amin yang biasanya terdiri dari monoetanolamin (C2H7NO), dietanolamin (C4H11NO2) dan trietanolamin (C6H15NO3). Etanolamin banyak digunakan dalam industri kimia sebagai surfaktan, bahan kosmetik, absorber dalam refinery gas, bahan aditif dalam industri semen, dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor dari luar negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik etanolamin kapasitas 35.000 ton/tahun dengan bahan etilen oksida dan amonia. Pabrik direncanakan berdiri di Kawasan Industri Puloampel, Banten pada tahun 2024 dengan pertimbangan lokasi yang dekat dengan penyuplai bahan baku, mudah dalam transportasi dan pemasaran, serta mudah untuk memenuhi kebutuhan utilitas.
Etanolamin diperoleh melalui reaksi amonolisis antara etilen oksida dan amonia yang menghasilkan tiga senyawa amin yaitu monoetanolamin (MEA), dietanolamin (DEA), dan trietanolamin (TEA). Tahapan proses pembuatan etanolamin terdiri dari penyiapan bahan baku, pembentukan produk (proses reaksi) dan pemurnian produk. Kebutuhan bahan baku per kilogram produk etanolamin yaitu 0,217 kg amonia dan 0,783 kg etilen oksida. Bahan baku direaksikan dalam reaktor alir pipa multitube pada suhu 110°C dan tekanan 68 atm dengan dialiri pendingin paratherm oil. Konversi etilen oksida pada reaksi ini adalah 99,99%. Aliran keluar reaktor dimurnikan dalam flash drum dan kolom distilasi 1 untuk memisahkan amonia, etilen oksida serta air. Kemudian kolom distilasi 2 dan 3 bertugas untuk memisahkan produk MEA, DEA dan TEA.
Unit utilitas pada pabrik etanolamin ini memiliki kebutuhan spesifik per kilogram produk yaitu: kebutuhan air sebanyak 0,047 m3; kebutuhan steam sebanyak 5,01 kg; kebutuhan udara tekan sebanyak 0,026 m3; kebutuhan listrik sebesar 0,113 kWh; dan kebutuhan industrial diesel oil sebesar 0,311 liter. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik bahan buangan pabrik berupa cairan, padatan dan gas.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 177 orang dengan jumlah karyawan shift 100 orang dan non-shift 77 orang.
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 68,08 % dan 54,47 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,28 dan 1,55 tahun, BEP (Break Event Point) 43,42 %, dan SDP 32,61 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 22,53 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.