Penelitian ini bertujuan menemukan kedudukan bank sebagai pemilik rumah secara hukum dalam akad murabahah yang obyeknya langsung diatasnamakan nasabah. Penelitian ini termasuk penelitian hukum doktrinal. Penelitian hukum doktrinal/normatif digunakan untuk menjawab permasalahan dengan melihat asas-asas, norma-norma serta hukum yang telah dipositifkan melalui peraturan perundang-undangan, hingga mewujudkan kedudukan bank sebagai pemilik rumah secara hukum dalam akad murabahah yang obyeknya langsung diatasnamakan nasabah. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, menggunakan data sekunder. Dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konsep.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek akad murabahah pembiayaan kepemilikan rumah pada perbankan syariah yang langsung diatasnamakan nasabah menurut hukum Islam sudah tepat, dengan diadakannya akad murabahah nasabahlah sebagai pemilik (secara hukmi) atas rumah tersebut dan akan dimiliki secara penuh manakala telah lunas dalam pembayarannya, sedangkan menurut hukum positif Indonesia, pengatasnamaan sertifikat langsung nama nasabah untuk menghindari dobel pajak. Terdapatnya biaya tambahan apabila sertifikat diatasnamakan bank terlebih dahulu yang dibebankan kepada nasabah akan memberatkan nasabah. Obyek akad murabahah menjadi jaminan sehingga tepat bila diatasnamakan nasabah. Mewujudkan akad wa’d bahwa bank sebagai pemilik obyek murabahah yang dijual kepada nasabah sebagai kepemilikan bank secara hukum. Adapun perlindungan hukum bagi bank syariah dengan mengharuskan jaminan sebagai perlindungan preventif dan perlindungan represif yaitu bila terjadi wanprestasi bank syariah dapat melakukan perbuatan hukum atas objek yang dijadikan jaminan.