Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis penerapan pembelajaran seni rupa menggunakan pendekatan therapeutic art untuk meningkatkan konsep diri dan kompetensi kreatif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart, dan model kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kutoarjo Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah Anak Didik Pemasyarakatan pada masa pidana berjumlah 15 anak. Objek penelitian adalah tingkat konsep diri dan kompetensi kreatif peserta didik. Data primer penelitian ini diperoleh melalui kuesioner konsep diri, tes penilaian kompetensi kreatif, dan wawancara kegiatan pembelajaran kelas minat dan bakat seni rupa (ekstrakurikuler) dengan pendekatan therapeutic art. Materi yang digunakan yaitu berkarya seni rupa dua dimensioal pada berbagai medium (masker, topi dan kaos). Indikator konsep diri terdiri dari usia kematangan, penampilan diri, kepatutan seksual, nama dan nama julukan, teman sebaya, hubungan keluarga, kreativitas dan cita-cita. Indikator kompetensi kreatif terdiri atas konsepsi, operasional, serta sintesis. Target skor minimal tingkat konsep diri peserta didik adalah kategori tinggi (positif), sedangkan untuk kompetensi kreatif skor minimal adalah 75. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang didukung dengan kegiatan uji keabsahan data menggunakan triangulasi. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni rupa dengan pendekatan therapeutic art dapat meningkatkan konsep diri dan kompetensi kreatif, dilihat pada Siklus I tingkat konsep diri mengalami peningkatan pada setiap indikatornya, walaupun terdapat dua indikator yang belum mencapai target minimal. Persentase tingkat konsep diri peserta didik mengalami peningkatan dengan rata-rata skor 170 kategori tinggi. Pada kompetensi kreatif mengalami peningkatan semua indikator dengan kategori peningkatan rendah hingga sedang, walaupun indikator sintesis belum mencapai target minimal. Berdasarkan persentase kompetensi kreatif peserta didik mengalami peningkatan nilai rata-rata dalam kategori tinggi. Hasil kegiatan pada Siklus II memberikan peningkatan di seluruh indikator konsep diri dan sudah mencapai target skor minimal dengan rata-rata n-gain 0,51 kategori sedang. Rata-rata persentase tingkat konsep diri dalam kategori sangat tinggi (positif). Pada kompetensi kreatif peningkatan skor terlihat pada setiap indikator dan sudah mencapai nilai minimal, memiliki rata-rata skor 89,24 dengan persentase rata-rata sangat tinggi dan skor rata-rata n-gain mencapai 0,72 dengan kategori tinggi.

Kata kunci: pembelajaran seni rupa, pendekatan therapeutic art, konsep diri, kompetensi  kreatif.